Ahad 04 Nov 2018 18:09 WIB

Jaga Persatuan, Istiqlal: Jangan Ceramah Politik di Masjid

Masih banyak persoalan umat yang bisa dibahas di masjid.

Umat Islam mendengarkan ceramah di Masjid Istiqlal (ilustrasi)
Foto: Republika/Yasin Habibi
Umat Islam mendengarkan ceramah di Masjid Istiqlal (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal (BPPMI) mengingatkan ceramah-ceramah yang disampaikan di lingkungan masjid tidak sepatutnya berbau politik. 

"Sebenarnya teorinya sama, masjid di mana pun tidak dapat digunakan untuk kepentingan politik, ya harus murnilah ajaran agama. Masih banyak kok yang masih bisa dibahas di masjid di luar politik," kata Ketua BPPMI, Laksma TNI (Purn) KH Asep Saepudin, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Ahad (4/11).

Asep mengatakan hal itu menanggapi ceramah berbau politik yang disampaikan oleh pihak-pihak tertentu dalam masjid, terlebih dalam situasi politik menjelang Pemilihan Umum 2019. 

"Kalau mau politik praktis silakan saja di luar masjid dan di partai. Lebih baik kita ajak masyarakat mendukung aparat terkait seperti Polri dan TNI menyukseskan Pemilu 2019, itu lebih baik," ujarnya usai kegiatan Majelis Taklim Raudhatul Jannah di kawasan Cipinang, Jakarta Timur. 

Untuk meminimalkan dan mencegah ceramah berbau politik di lingkungan masjid, Asep menilai perlu adanya pembinaan secara lebih lanjut dari pihak terkait.  "Dewan Masjid Indonesia sangat berperan dalam hal ini," katanya. 

Ketika disinggung ceramah di dalam masjid yang berbau politik dapat berdampak negatif pada persatuan dan kesatuan bangsa, Asep menyebutkan hal tersebut berpeluang besar dapat terjadi. 

Hal ini, menurut dia, karena tidak semua jamaah masjid satu paham, yang hadir di masjid tidak semuanya satu orientasi. Bisa macam-macam orientasinya. 

“Nah karena bermacam-macam, harus dijaga agar bersih dari hal-hal yang berbau politik," jelasnya.

Dia berharap kepada seluruh masyarakat khususnya pengurus masjid, untuk saling mengingatkan penceramah sebelum mulai menyampaikan ceramahnya. 

   

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement