Senin 12 Sep 2016 11:03 WIB

Penghayatan Sejarah Islam Sangat Penting untuk Memajukan Umat

KH Mudzakkir M Arif Lc MA (tengah).
Foto: Dok Masjid Nurul Izzah
KH Mudzakkir M Arif Lc MA (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGSEL  – Sebagaimana semua ibadah, qurban adalah ibadah yang juga berdimesi sejarah.  Menurut KH Mudzakkir  M, Arif Lc MA,  ibadah qurban ini ada sejak zaman Nabi Adam AS, sebagaimana dijelaskan oleh Allah SWT di dalam Alquran Surah Al-Maidah ayat 27.

“Ibadah qurban juga ada pada zaman Nabi Ibrahim AS, sebagaimana dijelaskan oleh Allah di dalam Alquran Surah Ash-Shaffat ayat 107,” kata KH Mudzakkir saat menyampaikan khutbah Idul Adha 1437 H di Masjid Nurul Izzah, Insan Cendekia Madani, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, Senin (12/9/2016).

Mudzakkir  menambahkan, ibadah qurban juga disyariatkan oleh Allah dan dicontohkan Rasulullah SAW seperti disebutkan di dalam Alquran Surah Al-Kautsar  ayat 1-3. “Dalam salah satu haditsnya, Rasulullah SAW menegaskan, ‘Siapa yang memiliki kemampuamn lalu ia tidak berqurban, maka janganlah ia mendekati tempat kami (Idul Adha). HR Ahmad, Ad-Daruqutni dan Al-Hakim,” ujar Mudzakkir.

Mudzakkir menambahkan, ibadah qurban sesuai ajaran dan keteladanan yang  dicontohkan oleh  Rasulullah SAW sangat jelas memandu umat Islam untuk mempelajari sejarah perjuangan Nabi Muhammad SAW. “Penghayatan sejarah Islam sangat penting guna menggelorakan spirit pembangunan  masa depan Islam dan umat Islam yang gemilang,” kata Mudzakkir.

Menurut Pimpinan Pondok Pesantren Darul Istiqamah, Bulukumba, Sulawesi Selatan, hal itu sangat penting. Sebab, sejarah Islam adalah salah satu sumber semangat. “Itulah jawaban dari kerisauan kebanyakan kita terhadap hilangnya semangat pembangunan masa depan Islam dan umat di kalangan generasi muda Muslim saat ini,” papar KH Mudzakkir M Arif Lc MA.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement