Selasa 17 May 2016 18:17 WIB

Seruan Shalat Tepat Waktu Harus Berdampak ke Pribadi Umat

Rep: C25/ Red: Karta Raharja Ucu
Umat Islam melaksanakan shalat berjamaah.
Foto: Republika/Wihdan H
Umat Islam melaksanakan shalat berjamaah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabar Islami yang menyejukkan terdengar dari Sumatra. Pemerintah Kota Padang, mengeluarkan seruan kepada umat Muslim agar shalat tepat waktu.

Direktur Bimas Islam Kementerian Agama, Machasin, mengatakan seruan shalat tepat waktu seperti yang dilakukan sejumlah pemerintah daerah, merupakan kabar menggembirakan. Namun, ia mengingatkan agar seruan itu tidak berhenti di shalat saja, melainkan harus berdampak ke kepribadian orang-orang yang melaksanakan shalat.

"Ya itu menggembirakan, tapi jangan berhenti di situ. Fungsi agama harus efektif membentuk kepribadian," kata Machasin kepada Republika.co.id, Selasa (17/5).

Penekanan seruan, lanjut Machasin, jangan sekadar ditanamkan kepada ibadah-ibadah formal saja, tapi harus tereduksi di dalam keseharian seseorang. Pasalnya, ia melihat selama ini tidak sedikit orang-orang yang shalatnya terbilang rajin, namun memiliki kepribadian yang kurang baik dalam keseharian.

(Baca Juga: Pemkot Padang Imbau Warganya Shalat Tepat Waktu)

Machasin menekankan seruan-seruan shalat tepat waktu yang dilakukan, juga harus memberi arti kepada orang-orang akan makna dari shalat yang dilaksanakan. Ia merasa kedisipilinan terhadap waktu shalat yang diserukan, harus bisa membiasakan orang-orang disiplin dalam melakukan pekerjaan sehari-hari.

Ia mengingatkan, shalat merupakan komunikasi intensif dengan Allah SWT dan bahkan menjadi mirajnya orang mukmin, sehingga harus bermanfaat bagi perilaku seseorang. Shalat yang didirikan tepat waktu, tidak boleh sekadar menggugurkan kewajiban tapi bisa membuat orang senantiasa jujur dan amanah dalam pekerjaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement