Rabu 29 Jul 2015 14:06 WIB

'Alquran Jangan Hanya Dihafal'

Rep: c 08/ Red: Indah Wulandari
 Pimpinan AQL Islamic Center ustadz Bachtiar Nasir berbincang dengan dewan jurisebelum memberikan sambutan dalam pembukaan acara lomba Musabaqah Hifzhil Quran Wa Assunnah Annbawiyyah tingkat Nasional 2015 di Jakarta, Rabu (29/7).
Foto: Republika/Prayogi
Pimpinan AQL Islamic Center ustadz Bachtiar Nasir berbincang dengan dewan jurisebelum memberikan sambutan dalam pembukaan acara lomba Musabaqah Hifzhil Quran Wa Assunnah Annbawiyyah tingkat Nasional 2015 di Jakarta, Rabu (29/7).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Alquran tak hanya sekadar dihafalkan, tapi sebaiknya ditadabburi agar membawa manfaat bagi semua orang.

"Indonesia butuh anak-anak seperti kalian (hafiz). Jangan hanya dihafal, tapi ditadabburi. Kalian harus jadi ulul albab. Jangan seperti kaset yang hanya membaca dan menghafal. Harus bisa dihayati," ujar pimpinan Ar-Rahman Qur'anic Learning Center (AQL) Islamic Center Ustadz Bachtiar Nasir, Selasa (29/7).

Caranya, kata Bachtiar, para penghafal Alquran dan hadis tidak hanya sekadar menghafal dan membacakan, akan tetapi lebih mencoba memahami dan mendalami ilmu-ilmu yang terkandung baik di Alquran maupun hadis.

"Alquran dan hadis adalah sumber ilmu. Kalau dihayati dengan baik insyallah kalianlah ulama-ulama besar di Indonesia pada waktu 10 tahun, 20 tahun dan 30 tahun mendatang," kata Bachtiar.

Bachtiar kemudian juga mendorong para pemuda penghafal Alquran dan hadis agar giat melakukan pendalaman atau tadabbur terhadap setiap ayat-ayat yang mereka hafal.

Bila generasi penghafal Alquran dan hadis mampu memahami nilai-nilai yang ada dalam dua tuntunan umat Islam tersebut, Bachtiar yakin semua persoalan umat akan dapat diselesaikan secara dialog yang dilandasi nilai-nilai Alquran dan hadis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement