Kamis 31 Jan 2019 22:41 WIB

Ini Harapan Pengurus Berbagai Daerah terhadap PBNU

PBNU kiini hampir menginjak usia satu abad.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Andi Nur Aminah
Peringatan Hari Lahir PBNU. Presiden Joko WIdodo (tengah) bersama pegurus pusat PBNU menghadiri Peringatan Harlah ke-93 PBNU di Balai Sidang Jakarta, Kamis (31/1/2019).
Foto: Republika/Wihdan
Peringatan Hari Lahir PBNU. Presiden Joko WIdodo (tengah) bersama pegurus pusat PBNU menghadiri Peringatan Harlah ke-93 PBNU di Balai Sidang Jakarta, Kamis (31/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) merayakan Hari Lahir (Harlah) ke-93 di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (31/1). Acara yang dihadiri Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) seluruh Indonesia ini juga menjadi momen konsolidasi keluarga besar PBNU dalam menyikapi sepak terjang NU dengan usia yang hampir genap satu abad.

Salah satu anggota Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, Suwardi Panjai memberi respons positif dari acara Harlah yang digelar PBNU hari ini. Dia mengaku rela terbang jauh ke Jakarta demi menyambung silaturahim antar keluarga besar PBNU.

“Disamping memberi penguatan pada NU, juga menambah kesolidan antar keluarga besar NU di Indonesia,” kata Suwardi saat ditemui Republika.co.id di Jakarta, Kamis (31/1).

Anshari Idris, anggota PCNU Kabupaten Boton, Sulawesi Tenggara juga mengungkapkan hal serupa. Dia berharap, dengan adanya momen seperti ini, Nahdlatul Ulama dapat lebih solid. Dia juga berharap acara sejenis ini dapat terus berlanjut ke generasi PBNU selanjutnya agar pemahaman mengenai nilai-nilai NU dapat dipahami dengan jelas.

“Dengan begitu, mereka (generasi muda) bisa menghilangkan perasaan dan pemikiran intoleran pada agama lain, sehingga rahmatan lil alamin bukan hanya milik Islam, tapi seluruh makhluk,” kata Anshari.

Sementara itu, KH Muhammad Romli, Pimpin Ponpes Matla’ul Anwar, Kalimantan Selatan yang juga menghadiri peringatan Harlah PBNU ke-93 di Jakarta mengatakan, di usianya yang hampir seabad, NU telah berhasil berbenah diri menjadi lebih baik. NU juga terus konsisten mempertahankan akidah ahli sunah wal jamaah yang memang sejalan dengan Alquran dan Sunnah.

“Akhir-akhir ini memang banyak ulama ulama NU disinggung, dikatakan bid’ah, tapi mereka terus mempertahankan akidah itu (ahli sunah wal jamaah). Karena kuatnya keyakinan mereka bahwa akidah ini bersumber dari Alquran dan hadits,” ujar KH Muhammad Romli.

Perhelatan Harlah PBNU ke 93 digelar di Gedung Jakarta Convention Center, Jakarta dan dihadiri oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama seluruh Indonesia. Dalam acara tersebut, hadir pula Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, dan sejumlah tokoh lain.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement