Selasa 15 Jan 2019 20:24 WIB

BI Kalbar Libatkan Pesantren Berdayakan Masyarakat

Pesantren dinilai memiliki potensi besar dalam menggerakan roda perekonomian.

[ilustrasi] Sekolompok santri di sebuah pondok pesantren di Jawa Timur.
Foto: EPA/Fully Handoyo
[ilustrasi] Sekolompok santri di sebuah pondok pesantren di Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK— Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Kalimantan Barat menyasar sejumlah pondok pesantren (ponpes) di daerah itu untuk bisa mencarikan solusi terhadap sejumlah persoalan di masyarakat dan lebih berdaya di bidang sosial maupun ekonomi. 

"Kita menyasar ponpes agar lembaga pendidikan tersebut bisa memberikan solusi dan lebih berdaya. Terpenting bisa menjawab sejumlah persoalan yang ada. Hal itu seperti saat ini harga kelapa turun. Itu kan harus diberikan solusi berupa hilirisasi seperti yang dilakukan Ponpes di Pandeglang," ujar Kepala KPw BI Kalbar, Prijono dalam acara Talkshow Ekonomi Syariah di Pontianak, Selasa (15/1). 

Ia menyebutkan saat ini bantuan teknis dan pembinaan SDM di sejumlah Ponpes di Kalbar sudah berjalan. Sektor yang digarap juga beragam mulai di pertanian, kuliner, dan penanganan sampah serta lainnya. 

"Di Ponpes Nurul Iman, ada pengelolaan sampah untuk lebih bermanfaat. Bagaimana sampah yang tidak bernilai menjadi bermanfaat dan bernilai ekonomis," jelas dia.  Prijono menambahkan, melalui bantuan teknis dan pelatihan SDM bisa menjadi model bagi Pompes lainnya agar lebih berdaya dan mandiri. 

"Ke depan jika itu semua berjalan baik maka bisa menjadi model. Untuk mengembangkan lagi tentu kita berikan pemerintah daerah untuk memberdayakan lebih luas lagi," paparnya. 

Melalui ponpes, pihaknya bersama OJK juga mengembangan ekonomi syariah, terutama melakukan edukasi dan literasi industri keuagan syariah. Diharapkan bisa terus memajukan industri dan ekonomi syariah di Kalbar. 

"Kalbar memiliki potensi alam dan lainnya. Melalui Ponpes potensi bisa tergali dengan maksimal dan persoalan serta tantangan yang ada bisa dicarikan solusi dengan baik. Ujung-ujungnya bagaimana ekonomi masyarkat Kalbar semakin baik," kata dia. 

Pengamat ekonomi Universitas Tanjungpura Pontianak, Moch Fahmi menyebutkan saat ini ekonomi syariah di Kalbar terus tumbuh meskipun belum signifikan.

Menurutnya dilihat dari indsustri keuangan memang pangsa pasar industri keuangan syariah dibandingkan konvessional masih rendah, namun dari tahun ke tahun terus tumbuh. 

Dia  mengatakan, untuk meningkatkan ekonomi syariah terutama di industri keuangan syariah perlu dilakukan semua pihak. Seperti yang saat ini dilakukan BI yang menyasar ponpes tentu sudah sangat kongkret. 

“Melalui simpul-simpul yang ada seperti pimpinan ponpes itu sudah sangat tepat," jelas dia. 

Pemberdayaan ponpes untuk mencarikan solusi terhadap persoalan ekonomi di Kalbar tentu menurutnya juga sangat tepat. 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement