Ahad 21 Oct 2018 12:57 WIB

Kemenag Ajak Mahasiswa Bidikmisi Menjadi Aktivis

Beasiswa Bidikmisi untuk mahasiswa tak punya kemampuan finansial tapi berprestasi.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Andi Nur Aminah
Ilustrasi Mahasiswa Islam
Foto: Republika/Prayogi
Ilustrasi Mahasiswa Islam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Ditjen Pendidikan terus memacu mahasiswa miskin dan berprestasi untuk aktif dalam berbagai organisasi kemahasiswaan. Untuk itu, Kemenag memberikan beasiswa Bidikmisi kepada mahasiswa yang tidak memiliki kemampuan finansial tapi memiliki prestasi.

"Menjadi aktivis mahasiswa sangat penting di tengah masalah yang kian kompleks, agar mahasiswa bisa berlatih leadership, mengelola organisasi dan melatih kepekaan sosial," kata Kepala Seksi Kemahasiswaan dari Kemenag, Ruchman Basori kepada Republika.co.id, Ahad (21/10).

Ruchman berharap agar mahasiswa tidak hanya sibuk dengan aktivitas kuliah di dalam kelas saja. Mahasiswa disarankan bisa memanfaatkan sarana belajar di kampus. Mereka bisa melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat dan berlatih meneliti.

Ia menyampaikan, Kemenag telah memberikan beasiswa Bidikmisi dari tahun 2011-2018 kepada 32 ribu mahasiswa. Beasiswa tersebut diberikan kepada 30.180 mahasiswa PTKIN seperti UIN, IAIN dan STAIN. Juga kepada mahasiswa PTKIS sebanyak 1.820 orang. Beasiswa Bidikmisi untuk mahasiswa PTKIS baru dimulai pada 2015.

"Walau belum sesuai dengan harapan publik PTKI tetapi setidaknya telah membuktikan bahwa negara hadir untuk kalangan yang kurang mampu kuliah di PTKI, lemah ekonomi, lemah akses, lemah modal yang menyebabkan mereka tidak mampu studi menjadi sarjana," ujarnya.

Pada tahun anggaran 2018, Kemenag akan menyalurkan beasiswa Bidikmisi di 60 PTKI se-Indonesia. Ditargetkan total jumlah mahasiswa penerima beasiswa tersebut mencapai 600 orang. Selain beasiswa Bidikmisi, Kemenag juga memiliki program beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Adiktis) di Daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T).

"Selain itu ada program bantuan tahfiz Alquran, bantuan prestasi akademik, bantuan pemagangan mahasiswa dan bantuan lembaga kemahasiswaan," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement