Jumat 19 Oct 2018 16:56 WIB

Ekonomi Pesantren Diharap Bangkit di Momentum Hari Santri

Salah satu peluang bagi pengembangan ekonomi pesantren adalah melalui digitalisasi.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah santri sedang berdoa (ilustrasi)
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Sejumlah santri sedang berdoa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKALAN -- Calon Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mengunjungi Pesantren Hidayatullah Al-Muhajirin, Arosbaya, Bangkalan, Madura, Jumat (19/10). Didampingi Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jatim, Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin, kedatangan Ma'ruf disambut pengasuh ponpes KH Linul Qolbih Hamzah.

Dalam kesempatan itu, Maruf menggelorakan semangat kebangkitan ekonomi umat berbasis pesantren. Salah satu momentumnya adalah peringatan Hari Santri yang jatuh setiap 22 Oktober sesuai Keputusan Presiden pada 2015. “Alhamdulillah, 22 Oktober ini kita kembali memperingati Hari Santri. Ini momentum untuk kembali memperkuat berbagai skema pengembangan santri dan pesantren. Termasuk dari sisi pemberdayaan ekonomi umat,” kata Ma'ruf.

Baca Juga

Pengasuh Pesantren An-Nawawi Banten itu mengatakan, salah satu peluang bagi pengembangan ekonomi pesantren adalah melalui digitalisasi. Dimana menurutnya, santri dituntut melek digital, baik untuk syiar agama, maupun untuk pengembangan ekonomi keumatan.

Dengan ekonomi berbasis pesantren, KH Maruf yakin kesejahteraan daerah, utamanya di Madura bisa terus meningkat. “Selain pusat pendidikan agama, pesantren bisa menjadi sentra ekonomi yang menggerakkan desa-desa di sekitarnya. Bisa menggarap sektor pertanian, perikanan, dan berbagai industri lain,” ujar Maruf.

Ketua TKD Jatim Machud Arifin mengatakan, silaturahim Maruf ke pesantren-pesantren di Madura memberi pesan kuat, pemerintahan ke depan akan terus memberdayakan ekonomi umat sebagai pilar utama perekonomian nasional. Dimana menurutnya, pengembangan ekonomi umat sangat cocok diterapkan di Madura.

“Dan itu sangat cocok untuk terus mengembangkan Pulau Madura yang punya lebih dari 600 pesantren,” ujar mantan Kapolda Jatim tersebut.

Saat ini, rata-rata pendapatan per kapita masyarakat Madura adalah Rp 20 juta per orang per tahun. Data tersebut menunjukan, pendapatan per kapita masyarakat Madura masih jauh di bawah rata-rata Jatim yang sudah mencapai Rp 50 juta per orang per tahun.

“Insya Allah dengan penguatan ekonomi pesantren yang ke depan bakal dipimpin sendiri oleh KH Ma'ruf Amin sebagai wakil presiden, ekonomi warga Madura bisa terus meningkat dan sejajar. Bahkan melampaui daerah-daerah lain di Jawa Timur,” kata Machfud.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement