Senin 15 Oct 2018 08:55 WIB

Hari Santri 2018, Ribuan Santri Lampung Jalan Sehat Sarungan

Kegiatan ini akan mencetak rekor MURI.

Warga mengikuti jalan sehat sarungan, Tangerang, Banten, Minggu (09/10).
Foto: Republika/Prayogi
Warga mengikuti jalan sehat sarungan, Tangerang, Banten, Minggu (09/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG—  Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Lampung siap menggelar Jalan Sehat Sarungan (JSS). Kegiatan ini sebagai bentuk rangkain acara memperingati dan memeriahkan Hari Santri Nasional (HSN) 2018.

Ketua Panitia HSN PWNU Lampung 2018, M Kadafi, di Bandarlampung, Senin (15/10)  mengatakan, JSS akan berlangsung pada 21 Oktober 2018, mulai pukul 06.00 WIB. Start dan finis di lapangan Korpri kompleks kantor Gubernur Lampung.

Menurut Kadafi, ada dua hal istimewa dalam gelaran JSS 2018. Pertama, panitia akan menghadirkan KH Ma'ruf Amin, mantan rais aam PBNU yang kini merupakan salah satu mustasyar PBNU. 

Kedua, kegiatan ini ditargetkan bakal menorehkan rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) sebagai jalan sehat dengan peserta mengenakan sarung terbanyak di Indonesia.

"Dengan estimasi peserta mencapai 45 ribu orang, dan semuanya diharuskan mengenakan sarung, Insya Allah kita bisa mencatatkan rekor MURI," kata Kadafi yang juga Rektor Universitas Malahayati Lampung.

Dia mengatakan, dengan kehadiran Kiai Ma’ruf diharapkan menambah antusiasme masyarakat untuk ikut serta, juga makin menambah semarak JSS 2018.

“Beliau datang bukan sebagai Cawapres RI, tetapi dalam kapasitas tokoh NU, mustasyar di PBNU,” tutur dia. 

Sekretaris Panitia HSN PWNU Lampung 2018, Idhan Januwardana mengatakan, pihaknya menyiapkan sejumlah hadiah menarik bagi peserta, antara lain lemari es, televisi, kipas angin, sepeda, mesin cuci hingga sepeda motor.

Menurut dia, kegiatan ini terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya. Masyarakat yang berminat mengikuti JSS HSN PWNU Lampung 2018 bisa langsung datang ke Lapangan Korpri, di Bandarlampung, 21 Oktober 2018, sebelum pukul 06.00 WIB.

"Kupon untuk undian door prize bisa diperoleh langsung di lokasi. kegiatannya gratis," ujar Idhan yang juga tokoh aktivis mahasiswa 1998 ini.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement