Senin 24 Sep 2018 14:33 WIB

MUI Jawa Barat: Utamakan Kedamaian Saat Pemilu

Menurut pandangan agama, memilih pemimpin adalah fardhu kifayah.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Pemilu damai.
Foto: Antara/Rahmad
Pemilu damai.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tahun politik telah memasuki masa kampanye. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat mengimbau khususnya masyarakat Jawa Barat melaksanakan pemilihan umum dengan damai.

Ketua MUI Jawa Barat Prof KH Rachmat Syafe'i mengatakan, pemilihan umum adalah sesuatu yang harus dilaksanakan masyarakat Indonesia karena pemilihan umum adalah amanat konstitusi. Menurut pandangan agama, memilih pemimpin adalah fardhu kifayah.

"Melaksanakan wajib kifayah lebih besar pahalanya jika dibandingkan melaksanakan wajib ain, oleh karena itu (memilih pemimpin) tidak bisa ditinggalkan," kata Prof KH Rachmat kepada Republika.co.id, Senin (24/9).

Ia menegaskan, namun dalam melaksanakan pemilihan umum harus dilaksanakan dengan damai. Melaksanakan pemilihan umum pada hakikatnya melaksanakan kewajiban agama, yaitu memilih pemimpin, baik memilih presiden maupun memilih calon legislatif.

Dia mengingatkan agar masyarakat mengutamakan kedamaian dalam melaksanakan pemilihan umum. Sebab buat apa melaksanakan pemilihan umum dan memilih pemimpin tapi membuat hilang rasa nyaman serta aman yang menjadi inti kehidupan.

Prof KH Rachmat juga menyampaikan, masyarakat mempunyai hak politik, yakni hak untuk memilih pemimpin dan mengawasi pemimpin yang terpilih. Jika pemimpin yang terpilih menyimpang dari aturan, maka masyarakat punya hak untuk mengawasinya.

"Hak politik itu memilih dan mengawasi, kita pilih karena punya hak politik dan juga mempunyai hak mengawasi seandainya (pemimpin yang kita pilih) menyimpang dari aturan dan konstitusi," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement