Jumat 17 Aug 2018 04:20 WIB

Ketua PBNU Tegaskan NU tak Beri Dukungan Politik

NU adalah organisasi sosial keagamaan.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj (kedua kanan), Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Robikin Emhas (kiri), dan pasangan Bakal Calon Presiden/Wakil Presiden Prabowo Subianto (kedua kiri)-Sandiaga Uno (kanan) berfoto bertumpu tangan di kantor PBNU, Jakarta, Kamis (16/8).
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj (kedua kanan), Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Robikin Emhas (kiri), dan pasangan Bakal Calon Presiden/Wakil Presiden Prabowo Subianto (kedua kiri)-Sandiaga Uno (kanan) berfoto bertumpu tangan di kantor PBNU, Jakarta, Kamis (16/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Robikin Emhas menegaskan NU tidak memberikan dukungan politik terhadap dua pasangan capres-cawapres yang akan maju dalam Pilpres 2019. Menurut dia, NU merupakan organisasi sosial keagamaan.

Hal ini disampaikan Robikin saat ditemui usai menerima kunjungan Cawapres Prabowo Subianto dan Cawapresnya Sandiaga Uno di Kantor PBNU, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (16/8) sore. "Tadi disampaikan oleh Pak Kiai Said, Ketua Umum, NU ini bukan organisasi politik sehingga tidak bisa memberikan dukungan politik. NU adalah organisasi sosial keagamaan," ujar Robikin kepada wartawan.

Sementara, menurut dia, warga NU merupakan warga Indonesia yang mempunyai hak konstitusional untuk memberikan dukungan politiknya sehingga setiap warga NU boleh menentukan pilihannya masing-masing. "Saya kira dalam kerangka itu barangkali warga NU bisa menentukan pilihannya dengan baik," ucapnya.

Baca juga:

Sowan ke Kiai Said, Prabowo: Pandangan Kami dan NU Cocok

Prabowo Tersanjung Ditawari Kartu NU Oleh KH Said Aqil Siroj

Robikin menjelaskan tentang pertemuan PBNU dengan pasangan Prabowo-Sandiaga. Menurut dia, dalam pertemuan itu membahas berbagai persoalan bangsa dan berharap pasangan Prabowo-Sandiaga bisa menjalankan proses demokrasi yang sejuk. Begitu juga terhadap pasangan Jokowi-Kiai Ma'ruf Amin.

"Tadi kita berharap menyampaikan ke Pak Prabowo dan Pak Sandi beserta teman-teman yang lain agar proses demokrasi di Indonesia dapat berjalan dengan sejuk. Ini adalah pesta demokrasi dan pesta demokrasi rakyat. Maka rakyat harus happy, seluruh pihak harus happy," kata Robikin.

Dia mengatakan, prinsip gembira itu penting dilakukan dengan kaidah persaingan yang sehat dan tidak saling melempar fitnah atau hoaks. "Tidak kemudian saling menegasikan, tidak kemudian melempar fitnah, melempar hoaks dan seterusnya. Itu kemudian yang kita minta," katanya.

"Sehingga sekali lagi pesta demokrasi ini bisa berjalan dengan baik dan kemudian menghasilkan pemimpin yang terbaik yang dikehendaki oleh Allah SWT," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement