Jumat 27 Jul 2018 16:43 WIB

Menjaga Kebersamaan Keluarga

Sebagai keluarga Muslim masuk ke dalam surga Allah bersama-sama adalah keharusan.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Agung Sasongko
Ilustrasi sekeluarga mengaji, mengaji sekeluarga, mengaji bersama, ngaji bersama
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Ilustrasi sekeluarga mengaji, mengaji sekeluarga, mengaji bersama, ngaji bersama

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masuk ke dalam surga Allah adalah impian setiap umat beriman. Setiap Muslim akan selalu berdoa dalam setiap ibadahnya agar dijauhkan dari api neraka. Namun, tak banyak dari mereka hanya berharap tanpa berusaha menjalankan perintah-perintah-Nya.

Dalam kehidupan keluarga, jihad bersama-sama di dunia dan akhirat juga diperintahkan oleh Allah. Karena itu, tujuan diciptakannya manusia berpasang-pasangan untuk menyejukkan dunia dan akhirat.

Ustaz Herfi Ghulam Faizi dalam kajian khusus di Masjid Daarut Tauhid, Jalan Cipaku, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Ahad (22/7) dengan tema Nila Setitik Rusak Susu Semua-muanya mengatakan, ada satu hal yang menghalangi manusia masuk surga. Satu hal tersebut yaitu memakan harta haram.

"Nila setitik itu harta haram, semua- muanya itu adalah hidup kita," ujar Herfi.

Sebagai keluarga Muslim masuk ke dalam surga Allah bersama-sama adalah keharusan. Tujuan tersebut, menurut dia, dapat dijadikan panduan dalam pernikahan. Menikah diniatkan untuk merajut kebersamaan hingga surga Allah.

Oleh karena itu, Ustaz Herfi menegaskan, menjaga kebersamaan keluarga agar tetap di jalan Allah sangat ditekankan.

Dia menegaskan, kekompakan menjaga keimanan pada keluarga akan terus tersambung hingga akhirat nanti. Kebersamaan tersebut telah tertuang dalam QS at-Tur ayat 21. Dan orang- orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.

Ayat tersebut, kata Ustaz Herfi, mengajarkan bahwa membangun rumah tangga agar bersama-sama masuk ke surga. Itu sebabnya tanggung jawab seorang suami adalah menjaga istri dan anak agar tidak tidak masuk ke neraka ketika di akhirat nanti.

"Makanya pendidikan Islam itu kalau goalnya hanya pintar maka ini di ambang kehancuran.Goal pendidikan keluarga Muslim adalah membekali agar selamat dari neraka,kata Ustaz Herfi.

Orang tua harus mampu mendidik anaknya mengerti tentang halal dan haram. Tugas manusia adalah sebagaimana disebutkan dalam Alquran surah az-Zariyat ayat 56: Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.Oleh karena itu, manusia menjalankan seluruh aktivitasnya dengan ibadah.Ibadah tersebut pun harus mengikuti aturan yang diatur oleh Allah. Salah satu aturan tersebut dengan memperhatikan makanan yang dikonsumsi.

Menurut Ustaz Herfi, pentingnya memperhatikan makanan yang dikonsumsi karena akan memengaruhi ibadah seseorang. Maka dari itu, Allah SWT sangat memerintahkan manusia agar memakan makanan halal.Sebab, Allah Mahabaik dan hanya menyukai hal yang baik-baik.

Perintah Allah kepada orang-orang yang beriman tentang makanan sama halnya dengan perintah-Nya kepada para rasul. Kepada para rasul, Allah memerintahkan agar memakan yang baik dan beramal saleh. Ustaz Herfi mengatakan, Ibnu Abbas berkata Allah tidak menerima shalatnya orang yang di dalam kerongkongannya lewat makanan haram sebelum dia tobat. Sementara Imam Ghazali mengatakan bahwa semua amal ibadah akan hilang apabila segala sesuatu yang digunakan berasal dari hal yang haram.

Ibadah dengan makanan yang haram seperti membangun istana di atas gelombang lautan. Itu artinya tak akan pernah berdiri bangunan ibadah yang kokoh, kata Ustaz Herfi menambahkan.

Ustaz Herfi menjelaskan maksud memperhatikan makanan bukan sekadar mengonsumsi makanan haram. Namun, mengenai cara harta didapatkan pun harus didapatkan dengan cara yang halal. Sebab, apabila diperoleh dengan proses yang haram maka yang dikonsumsinya juga haram.

Ustaz Herfi menilai, banyak orang yang memandang makanan tak terlalu penting. Namun, bagi orang yang beriman, makanan merupakan sesuatu yang sangat penting diperhatikan, mulai dari cara mendapatkan hingga mengonsumsinya, apakah halal atau haram.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement