Jumat 27 Apr 2018 12:00 WIB

Yuk Bersiap Menyambut Ramadhan

Minta ampunan kepada-Nya dengan cara beristighfar.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Agung Sasongko
Ramadhan
Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persiapan menyambut Ramadhan adalah perbanyak mengingat Allah dan meminta ampunan kepada-Nya dengan cara beristighfar.

Ramadhan akan hadir dalam beberapa pekan. Umat Islam seluruh dunia tentu telah bersiap menyambutnya dengan sukacita. Ustazah Ummi Yunengsih dalam ceramahnya menjelaskan, modal utama dalam menyambut Ramadhan adalah rasa gembira.

Allah SWT berfirman dalam Alquran, "Katakanlah: dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan." (QS Yunus: 58).

Menurut Ustazah Ummi, maksud karunia Allah salah satunya adalah Ramadhan, saat pahala akan dilipatgandakan, pintu surga dibuka lebar-lebar, pintu neraka ditutup rapat-rapat, dan setan dibelenggu. Berkaca pada sabda Rasulullah, sudah sepatutnya umat Islam menyambut Ramadhan dengan perasaan bahagia dan penuh syukur.

Rasulullah bersabda, "Siapa bergembira dengan masuknya bulan Ramadhan, Allah akan mengharamkan jasadnya masuk neraka."

"Dengan bergembira menyambut Ramadhan, segala amalan yang dianjurkan Rasul dalam Ramadhan akan terasa lebih mudah karena kita telah senang dan ikhlas melakukannya," ujar Ustazah Ummi dalam kajiannya di Masjid Nurul Iman, Bekasi, belum lama ini.

Dalam kajian Fikih Muslimah tersebut, Ustazah Ummi menyampaikan, selain rasa bahagia dan bersyukur, terdapat beberapa persiapan lain yang perlu dilakukan dalam menyambut Ramadhan. Persiapan tersebut, lanjut dia, adalah perbanyak mengingat Allah dan meminta ampunan kepada-Nya dengan cara beristighfar.

"Dengan terus beristighfar dan meminta pengampunan Allah maka kesuksesan dalam beribadah di bulan Ramadhan dapat lebih mudah tercapai," kata dia.

"Dan (Hud berkata) Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa." (QS Hud: 52).

Menurut Ustazah Ummi, untuk menjalankan ibadah puasa serta amalan sunah lain, tentunya membutuhkan kekuatan yang besar. Kunci untuk mendapatkan kekuatan tersebut, lanjut Ustazah Ummi, adalah dengan memperbanyak beristighfar.

Keutamaan istighfar juga tercurah dalam surah Hud ayat 3, "Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertobat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus-menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat."

Dalam firman tersebut, Ustazah Ummi menjelaskan, cara memperoleh kenikmatan beribadah adalah senantiasa meminta ampunan (beristighfar). Orang yang telah merasakan kenikmatan beribadah, kata dia, akan mendapati setiap ibadah yang dijalaninya mudah dan ringan.

"Jika kita diberikan nikmat maka kita akan menikmati setiap ibadah yang mereka jalankan dan sedih ketika Ramadhan berakhir," kata Ustazah Ummi.

Allah berfirman, "Hai orang yang beriman, bertobatlah kepada Allah dengan tobat nasuha. Mudah-mudahan Tuhanmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan nabi dan orang-orang mukmin bersama dia, sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil berkata, 'Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampuni kami, sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.'" (QS at-Tahrim: 8).

"Jika seseorang melakukan kesalahan dan tidak segera dipangkas dengan bertobat atau beristighfar maka dosa itu akan memperlancarnya dalam melakukan dosa selanjutnya," kata Ustazah Ummi.

Hal penting lain yang perlu diperhatikan sebelum menyambut Ramadhan adalah melandasi setiap perbuatan dengan ilmu. Dengan ilmu, lanjut Ustazah, segala amalan akan lebih maksimal dan efektif karena kesalahpahaman atau kekeliruan dapat diminimalisasi.

"Ilmu sangat penting agar puasa dan ibadah Ramadhan dapat sukses. Namun, selain itu, kita juga harus memiliki target mulai dari khataman Alquran, sedekah, bahkan mencapai Lailatul Qadar," kata dia. (ed:a syalaby ichsan)

Dengan bergembira menyambut Ramadhan, segala amalan yang dianjurkan Rasul dalam Ramadhan akan terasa lebih mudah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement