Sabtu 24 Feb 2018 06:16 WIB

Memanen Pahala

Banyak hal lain yang dapat diperoleh dari bekerja.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Agung Sasongko
Suasana bekerja di kantor (ilustrasi)
Foto: Entrepeneur
Suasana bekerja di kantor (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Islam adalah agama yang memandang dunia dengan sudut pandang optimistis. Islam dan Alquran mengumpamakan dunia sebagai wadah untuk beribadah dan ladang un tuk mendapatkan pahala untuk bekal di akhirat.

Makna ibadah di sini, ternyata bukan hanya ibadah formal se perti shalat, puasa, atau membaca Alquran. Namun, juga hal-hal lain yang tanpa disadari dapat menjadi la dang pahala, salah satunya adalah bekerja.

Bekerja selama ini dianggap sebagai sebuah kegiatan untuk memperoleh kekayaan dan pangkat sosial. Nyatanya, banyak hal lain yang dapat diperoleh dari bekerja.

Ustaz Ilyas Ismail dalam kaji an di Yayasan Baitul Muttaqin, Be kasi, Jawa Barat, pada Sabtu (17/2), menjelaskan, bekerja ada lah salah satu alat untuk mema nen pahala. Dosen Ilmu Dakwah Uni versitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta itu menjelaskan, dalam memaksi mal kan kualitas bekerja maka manu sia perlu memahami makna dari etos kerja.

Hal pertama yang perlu dipahami dalam etos kerja adalah pandangan tentang manfaat dan tujuannya bekerja. Pandangan bah wa setiap pekerjaan memiliki sisi positif serta manfaat bagi orang lain, kata Ustaz Ilyas, perlu dipahami dengan baik agar ke gundahan atau rasa malas saat be kerja dapat diminimalisasi.

Kedua, pemahaman bahwa ker ja juga termasuk dalam bentuk jihad. Dalam hadis riwayat Tabrani, jika ada seseorang ke luar rumah untuk bekerja demi men cari nafkah untuk keluarganya maka terdapat nilai yang diperjuangkan. Hal ini juga termasuk dan digolongkan sebagai jihad fi sabilillah.

Jika seseorang keluar rumah untuk bekerja, agar terjaga mar tabatnya dan tidak menjadi be ban orang lain maka orang tersebut juga digolongkan jihad. Ber beda dengan orang yang bekerja untuk menyombongkan diri, dia termasuk orang yang berada di jalan yang salah dan tidak digolongkan sebagai jihad.

"Kantor atau tempat bekerja itu juga sarana untuk mengabdi dan menjadi tempat ibadah kita. Saya menyebutnya sebagai mas jid sosial dan sajadah panjang. Ka rena di sana kita dapat menya lurkan tenaga kita dan bermanfaat untuk orang lain. Maka ja ngan dinodai dengan tindakan ter cela, seperti korupsi atau mak siat," kata Ustaz Ilyas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement