Kamis 18 Jan 2018 06:45 WIB

Abu Sufyan Masuk Islam Jelang Fathu Makkah

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Kota Makkah
Kota Makkah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Abu Sufyan bin Harits merupakan salah satu sahabat Nabi SAW yang sempat meng alami pengucilan akibat membenci Islam. Namun, hidayah Allah datang kepadanya setelah Perang Badar ketika pasukan Muslim yang berjumlah sekitar 313 orang menang melawan ribuan pasukan musyrik Makkah. Dua puluh tahun lamanya Abu Sufyan bin Harits termasuk ke dalam golongan musuh-musuh Allah.

Buku Kisah Singkat Sahabat Nabi Muhammad SAW(2015) menuturkan bagai mana Abu Sufyan (bukan Abu Sufyan bin Harb, ayahanda Muawiyah bin Abu Sufyan) sampai memeluk Islam. Sebelum petunjuk Allah datang kepadanya, setidaknya ada tiga orang saudara Abu Sufyan yang terlebih dahulu menerima kebenaran risalah Nabi.

Mereka adalah Naufal, Rabi'ah, dan Abdullah. Padahal, secara garis keturunan, Abu Sufyan bin Harits masih saudara sepu pu Rasulullah SAW. Ia merupakan anak seorang paman Nabi, Harits bin Abdul Muthalib. Bahkan, sebenarnya antara Nabi dan Abu Sufyan merupakan saudara sepersusuan di bawah ibu asuh Halimatus Sa'diyah ketika keduanya masih bayi.

Selama masih diliputi kepercayaan jahiliyah, Abu Sufyan merupakan tokoh pen ting di lingkungan kaum musyrik Makkah. Dia termasuk pendukung orang-orang munafik, yang menghina Nabi Muhammad di tengah kaum kafir, tetapi memuji-muji Islam di hadapan beliau.

Abu Sufyan dikenal luas sebagai ahli strategi perang. Hampir seluruh perang anti-Islam pernah diikutinya. Selain itu, ia juga gemar menggubah syair-syair yang menunjukkan fanatisme kesukuan. Oleh karena itu, saat masih kafir Abu Sufyan ikut mengarang syair yang menuding sosok Nabi Muhammad sebagai pemecah belah suku Quraisy.

Abu Sufyan bin Harits masuk Islam men jelang pembebasan Kota Makkah (Fathu Makkah) oleh pasukan Muslim. Akan tetapi, sesungguhnya ada satu kesempatan di mana Abu Sufyan hampir memeluk Islam.

Hal itu terjadi sepulangnya Abu Suf yan dari medan Perang Badar. Sebab, ia meru pakan salah satu pemuka Quraisy yang me lihat langsung bagaimana tentara kaum musyrik Makkah ko car-kacir di hadapan tentara yang belum pernah ada se belumnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement