Sabtu 25 Nov 2017 21:55 WIB

Sukses Gus Dur Karena Menekankan Pemerataan Ekonomi

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Elba Damhuri
Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid Menjadi Pembicara dalam FGD Pra Munas Alim Ulama NU
Foto: Republika/Rahmat Fajar
Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid Menjadi Pembicara dalam FGD Pra Munas Alim Ulama NU "Pencegahan Intoleransi dan Radikalisme di Indonesia, di Hotel Harris Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (16/11).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Pemerintahan Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang singkat rupanya mencatatkan kinerja ekonomi yang baik. Data-data ekonomi semasa Gus Dur presiden menunjukkan catatan yang bagus dan mampu mengurangi ketimpangan ekonomi.

Direktur Wahid Institute Yenny Wahid menilai keberhasilan pembangunan ekonomi Gus Dur dilihat dari data-data yang ada jelas tidak bisa dipungkiri. Yenni menilai hal ini berkat kerja sama tim ekonomi di bawah Rizal Ramli.

"Namun, tanpa adanya political will dari pimpinan saat itu, tidak akan bisa tim ekonomi bekerja. Data ini bisa dipertanggungjawabkan," kata Yenny.

Yenny berbicara kiprah Gus Dur ini dalam diskusi bertajuk "Belajar dari Model Ekonomi Gus Dur" di Mataram, NTB, Sabtu (25/11). Acara ini berlangsung bersamaan dengan Munas Alim Ulama PBNU yang digelar di Mataram.

Yenny menambahkan, keberhasilan ekonomi Gus Dur pada dasarnya kembali ke semangat Gus Dur dengan landasan filosofinya bahwa pertumbuhan harus berjalan dengan pemerataan ekonomi atau pertumbuhan yang berkualitas.

"Itu jadi landasan dasar pembangunan ekonomi Gus Dur. Tanpa pemerataan akan tercipta kesenjangan sosial tinggi yang berakibat pada adanya konflik sosial," lanjut Yenny.

Direktur Lembaga Kajian Sosial dan Politik M16 Bambang Mei Didu mengemukakan diskusi ini dihajatkan untuk mengingat kembali kesuksesan Gus Dur dalam membawa stabilitas ekonomi bangsa Indonesia.

"Ini menjadi pengingat akan upaya Gus Dur membangkitkan perekonomian bangsa yang saat itu terpuruk akibat peralihan kekuasaan," kata Didu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement