Rabu 08 Feb 2017 19:21 WIB

Menristekdikti Minta Khataman Alquran Digalakkan di Kampus

  Menristekdikti Mohamad Nasir menyampaikan arahannya pada acara peresmian gedung Bung Hatta dan KH Hasjim Asjari, di Jakarta, Rabu (9/2
Foto: Republika / Darmawan
Menristekdikti Mohamad Nasir menyampaikan arahannya pada acara peresmian gedung Bung Hatta dan KH Hasjim Asjari, di Jakarta, Rabu (9/2

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Dikti (Menristekdikti) M Nasir meminta tradisi mengaji digalakkan di berbagai kampus. 

Dia mengatakan dengan mengaji Alquran secara totalitas dapat mencegah sifat-sifat tamak dan menahan diri dari mengambil sesuatu yang bukan menjadi haknya.  

“Dengan membaca Alquran dapat mendukung terlaksananya revolusi mental,” katanya saat memberikan sambutan dalam Khataman Alquran dalam rangka peresmian Gedung Hatta dan Gedung KH Hasyim Asy’ari Universitas Negeri Jakarta (UNJ), di Jakarta, Rabu (8/2). 

Menurut dia Revolusi Mental, ujar dia, menjadi gerakan yang berupaya menjadikan masyarakat lebih saleh, yaitu melakukan sesuatu yang benar dengan proses dan cara yang benar.

"Revolusi Mental harus segera digalakkan di seluruh Nusantara,” katanya.   

Tampak hadir dalam kegiatan tersebut Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) M Nasir, perwakilan keluarga Bung Hatta dan KH Hasyim Asy’ari, yaitu Meutya Hatta dan Hj Lily Wahid. 

Seluruh jajaran rektorat dan mahasiswa tampak khidmat mengikuti khataman Alquran. Bahkan Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) M Nasir yang hadir juga turut membaca dan mengkhatamkan beberapa surah Alquran.

Koordinator Nasional Nusantara Mengaji (NM), Jazilul Fawaid, kegiatan khataman Alquran yang terselenggara berkat kerjasama UNJ dan Nusantara Mengaji ini, merupakan upaya membangun tradisi mengaji Alquran di lingkungan kampus.

“Sekaligus doa agar memberi keberkahan pada gedung baru di Kampus UNJ,” kata Jazilul.

Jazilul menambahkan, membaca Alquran merupakan kegiatan spiritual yang bisa memperkuat dan memperkokoh mental pembacanya. Membaca Alquran dg mengerti atau tidak mengerti artinya tetap memberi pahala dan keberkahan.

 

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement