REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Dua ormas Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah tampaknya akan terus meningkatkan sinergi dan dimulai dari kurban bersama. Namun, baik NU Care-Lazisnu maupun Lazismu, sama-sama berharap sinergi bisa berlanjut ke aspek-aspek lain.
Direktur Lazismu Andar Nubowo mengapresiasi ide kurban bersama NU dan Muhammadiyah pada Idul Adha mendatang. Terutama kesediaan semua pihak untuk melaksanakannya bersama-sama. Menurut Andar, itu merupakan langkah awal membangun sinergi dan kolaborasi NU-Muhammadiyah, demi kepentingan umat dan bangsa Indonesia.
"Mudah-mudahan ini tidak berhenti di program kurban saja, tapi berlanjut dalam isu dan kegiatan strategis lain, yang memang membutuhkan sinergi NU dan Muhammadiyah," kata Andar, Rabu (24/8).
Senada, Direktur NU Care-Lazisnu Syamsul Huda, turut mengapresiasi kurban bersama yang dianggap sebagai peristiwa besar, karena belakangan sinergi NU dan Muhammadiyah jarang dilakukan. Ia berharap sinergi bisa terjadi di semua level, termasuk oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj, dengan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir.
Ia menerangkan, sinergi setidaknya bisa dimulai dari NU Care-Lazisnu dan Lazismu yang memang akan lebih baik, jika dua lembaga zakat dari dua organisasi Islam besar tersebut bisa berkumpul bersama. Syamsul menilai, sinergi ini harus bisa dipelihara keseimbangan di masa yang akan datang, lantaran banyak kebutuhan yang lebih luas untuk umat dan bangsa Indonesia.
"Mudah-mudahan kita bisa bicara lebih besar untuk kepentingan umat yang fundamental, dan jangan sampai ada perbedaan yang membuat kita tidak bisa silaturahim," ujar Syamsul.