Ahad 14 Aug 2016 18:39 WIB

Hidayat Nur Wahid Tolak Alumni Timur Tengah Diidentikkan Teroris

Ketua Umum Perwatt, Nabilah Lubis, memberikan penghargaan ke Wamenlu RI, A M Fachir di Jakarta, Ahad (14/8).
Foto: nashih nashrullah Republika
Ketua Umum Perwatt, Nabilah Lubis, memberikan penghargaan ke Wamenlu RI, A M Fachir di Jakarta, Ahad (14/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Wakil Ketua MPR-RI, Hidayat Nur Wahid  menolak keras stigmaisasi negatif terhadap alumni Timteng yang diidentikkan dengan terorisme dan radikalisme.

Ia menegaskan stigma tersebut jelas salah. Justru, jebolan perguruan tinggi di Timteng adalah agen-agen moderasi Islam. “Alumni Tingteng sumber moderasi,” kata Hidayat yang juga Ketua Perhimpunan Alumni Tingteng usai melantik Pengurus Perhimpunan Wanita Alumni Timur Tengah (Perwatt) di Aula Masjid Istiqlal, Jakarta, Ahad (14/8).  

Ia menyebut misalnya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj dan sejumlah petinggi di ormas Islam, seperti Muhammadiyah dan Persatuan Islam, merupakan alumni Timteng.

Hidayat mengatakan Indonesia membuka peluang pengabdian seluas-luasnya untuk para perempuan alumni Timteng untuk bangsa, negara dan umat.

Sejarah ungkap Hidayat, mencatat dengan tinta emas peran aktif alumni Timur Tengah pada masa kemerdekaan Indonesia. Ia menyebut antara lain Abdoel Kahar Moezakir, yang pernah menjabat sebagai rektor Universitas Islam Indonesia.

Ia adalah anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan RI  (BPUPKI). Bersama sejumlah tokoh antara lain Agoes Salim, yang juga alumni Timur Tengah, menyumbangkan pikiran dan tenaga dalam proses awal berdirinya NKRI.    

“Hari ini perjuangan dan perjuangan untuk alumni (Timteng) tetap terbuka,” katanya  

Menurut Wakil Menteri Luar Negeri, A M Fachir, sumbangan alumni Timteng tidaklah sedikit. Ia menduga prinsip dan dasar pemikiran dari Pembukaan UUD 1945, merupakan sumbangan gagasan para tokoh Islam, tak terkecuali alumni Timteng.  

Fachir menyatakan, merujuk sejumlah sumber, dukungan terkuat luar negeri untuk kemerdekaan RI, datang dari Timur Tengah.

Tujuh negara yang tergabung dalam liga Arab, mendeklarasikan dukungan mereka terhadap kemerdekaan RI. Dalam konteks masa kini, ia berharap, para alumni bisa berkiprah lebih lagi dan meneberkan keberkahan di mana-mana.         

Hadir dalam pelantikan pengurus Perhimpunan Wanita Alumni Timteng (Perwatt), sejumlah alumni senior Timteng antara lain M Quraish Shihab, Alwi Shihab, dan Chuzamah Y Tango serta Dubes Mesir untuk RI, Bahaa Dessouki.

Sastrawan senior, Taufiq Ismail, yang pernah belajar  selama setahun di American University, Kairo, didaulat membacakan puisi pada acara yang dirangkai dengan halal bi halal ini.      

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement