Jumat 08 Apr 2016 10:49 WIB

Ryamizard: Bambu Runcing Itu Inisiatif Kiai

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Achmad Syalaby
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengikuti Rapat Kerja dengan Komisi I DPR, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (14/12). (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengikuti Rapat Kerja dengan Komisi I DPR, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (14/12). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menilai, pondok pesantren beserta para santrinya memiliki peran penting dalam mensosialisasikan pentingnya bela negara.

Selain sebagai pelaku sejarah yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, para santri juga merupakan garda terdepan umat Islam yang dapat memberikan contoh dalam melestarikan dan mempertahankan nilai-nilai luhur Pancasila.

"Secara historis, pesantren telah mendokumentasikan berbagai peristiwa penting Bangsa Indonesia. Baik sejarah sosial, budaya, ekonomi maupun politik Bangsa Indonesia," kata Ryamizard di Pondok Pesantren Ashriyyah Nurul Iman, Parung, Bogor, Jumat (8/4).

Salah satu peran penting pesantren dalam perjalanan bangsa ini, menurutnya adalah dalam keterlibatannya melawan penjajah. Yakni ketika tentara Jepang memobilisir tentara Pembela Tanah Air (PETA) guna melawan Belanda, para kiai dan santri mendirikan Tentara Hizbullah.

"Bambu Runcing, senjata yang terkenal itu sebagai senjata para pejuang kemerdekaan, adalah inisiatif Kiai Subeki atau Mbah Subki," ucap Ryamizard.

Maka dari itu, dengan jumlah pesantren di Indonesia yang sangat besar saat ini, peran santri sangatlah penting dalam mensosialisasikan pentingnya bela negara di tanah air. Pondok pesantren yang tersebar di 22 ribu lokasi, akan sangat mudah menyampaikan pentingnya menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila demi menjaga kedaulatan Bangsa Indonesia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement