Jumat 25 Dec 2015 17:40 WIB

Ini 5 Kunci Sukses Nabi Muhammad dalam Memimpin

Ini 5 Kunci Sukses Nabi Muhammad dalam Memimpin

Rep: c16/ Red: Damanhuri Zuhri
Nabi Muhammad SAW
Foto: goofgaduud.webnode.nl
Nabi Muhammad SAW

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Dr Yunahar Ilyas, mengatakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW terus diperingati agar umat Islam dapat menggali khazanah yang dItinggalkan.

''Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sudah selayaknya dijadikan momentum untuk mendalami dan meneladani sifat-sifat kepemimpinan Nabi Muhammad SAW,'' ungkap Yunahar kepada Republika, Jumat (25/12).

Menurut Guru Besar Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ini, terdapat lima kunci sukses Rasulullah SAW dalam hal kepemimpinan. Pertama, Nabi Muhammad SAW selalu dibimbing oleh wahyu.

"Kalau pemimpin sekarang mau sukses seperti Nabi Muhammad SAW harus selalu berkonsultasi dengan wahyu, secara teknis dengan membaca Alquran dan hadis," kata Yunahar menerangkan.

Kedua, meskipun bertugas sebagai utusan Alaah SWT, Nabi Muhammad SAW tetap diperintahkan untuk bermusyawarah. Ia mengatakan seorang pemimpin harus selalu memusyawarahkan hal-hal yang sifatnya belum diatur di dalam Alquran dan Hadis.

Jika diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, yang harus melakukan musyawarah adalah orang-orang yang memiliki kepentingan. Misalnya dalam lingkungan keluarga, ibu dan ayah harus bermusyawarah dengan anak dalam menentukan pendidikan yang akan ditempuh. "Jangan sampai orangtua memutuskan sepihak." 

Ketiga, ucapan dan tindakan Nabi Muhammad SAW selalu konsisten. Diantara sifat-sifat kepemimpinan, sifat konsisten antara ucapan dan perbuatan diakui yang paling sulit untuk dilakukan. Namun, sebagai umat Nabi Muhammad, sifat ini tetap wajib diupayakan.

Keempat, lanjut Yunahar, pemimpin harus senantiasa memiliki rasa yang sama dengan rakyatnya. Bagi Nabi Muhammad SAW, berat rasanya apabila melihat umatnya menderita. Sifat ini jugalah yang ditiru sahabatnya Umar bin Khattab.

"Pemimpin harus selalu bersama dengan rakyatnya, kalau rakyat sedih pemimpin juga sedih, kalau rakyat senang pemimpin juga ikut senang," kata Yunahar.

Terakhir, pemimpin harus bisa tenang dalam menghadapi setiap kondisi. Pemimpin hendaknya tidak boleh mengeluh dan lebih panik daripada rakyatnya.

Untuk itu, kata Yunahar, dianjurkan bagi seluruh umat Islam membaca riwayat hidup Nabi Muhammad SAW secara lengkap agar bisa menerapkan sifat-sifat beliau dalam kehidupan sehari-hari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement