Ahad 09 Aug 2015 15:56 WIB

Syekh Wahbah Az-Zuhaili Biasa Menulis 16 Jam Sehari

Rep: Nashih Nashrullah/ Red: Damanhuri Zuhri
Syekh Wahbah az-Zuhaili
Foto: Damanhuri Zuhri Republika
Syekh Wahbah az-Zuhaili

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pengasuh Pondok Pesantren Tahfidz Daarul Quran Internasional Ketapang, Tangerang, Banten, Ustaz Slamet Ibnu Syam mengungkapkan, ulama terkemuka almarhum Syekh Wahbah bin Musthafa az-Zuhaili adalah seorang ulama yang sangat sederhana.

''Saya mengenal almarhum Syekh wahbah Az-Zuhaili adalah seorang ulama yang sangat sederhana dan sangat disiplin terhadap shalat, waktu dan janji,'' ungkap Ustaz Slamet kepada Republika, Ahad (9/8) petang.

Banyak keteladanan yang didapat alumnus Universitas Damaskus Suriah yang pernah belajar langsung kepada almarhum Syekh Wahbah Az-Zuhaili dan sempat beberapa kali menemani ketika berkunjung ke Indonesia.

Hafidz Alquran yang berasal dari Banten ini mengungkapkan, begitu tiba di suatu negara atau suatu kota, almarhum Syekh Wahbah Az-Zuhaili yang pertama dicari adalah masjid atau mushalla. Baru setelah itu, mencari hotel atau tempat makan.

Salah satu kesuksesan ulama yang melahirkan karya monumental al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu, sebuah kitab fikih perbandingan yang terdiri atas 11 jilid itu, sambung Ustaz Slamet, karena almarhum pintar memanfaatkan waktu.

 

''Sewaktu mudanya, untuk belajar dan menulis, almarhum biasa menghabiskan waktu selama 16 jam dalam sehari. Bahkan masa mudanya, almarhum tidak pernah tidur siang. Almarhum juga rajin berolahraga,'' ungkap Ustaz Slamet menerangkan.

Jasa Syekh Wahbah yang merupakan jebolan Universitas al-Azhar, Kairo, Mesir, ini dalam khazanah keilmuan Islam masa kini pun sangat besar. Ia mengarang ratusan kitab, terutama di bidang fikih Islam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement