Rabu 28 Nov 2012 22:11 WIB

Kesadaran Pengusaha Berzakat Harus Distimulasi Pemerintah

Rep: Indah Wulandari/ Red: Chairul Akhmad
Zakat maal (ilustrasi).
Foto: blogspot.com
Zakat maal (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kesadaran para pengusaha untuk membayar zakat saat ini relatif masih lemah.

Apresiasi dari pemerintah bisa menjadi stimulan raihan zakat maal yang bisa dimanfaatkan bagi masyarakat luas.

”Raihan zakat dari para pengusaha masih jauh dari harapan. Di Jakarta Barat sendiri, baru tercapai 50 persen,” ungkap Walikota Jakarta Barat, Burhanuddin, Rabu (28/11).

Sebagai perbandingan, nilai zakat infaq shodaqoh (ZIS) yang terkumpul tahun lalu Rp 10,883 miliar. Dari jumlah tersebut yang sudah disalurkan sebesar Rp 1,924 miliar yang diberikan kepada 1.992 mustahik.

Seharusnya, kata Burhanuddin, angka itu bisa lebih optimal karena banyak kawasan industri dan kawasan perdagangan di Jakarta Barat. “Perusahaan yang peduli membayar zakat harusnya mendapat apresiasi pemerintah untuk meningkatkan kesadaran pengusaha berzakat,” ujarnya. 

Salah satu perusahaan yang sudah menunaikan zakatnya secara konsisten, yakni jasa umrah dan haji, Aero Hajj. Anak perusahaan PT Garuda Indonesia ini menggandeng pemerintah daerah untuk menyalurkan ZIS.

Senior Marketing Eksekutif, Aerohajj  Nurul Triwahyuni, menjelaskan tiap tahun perusahaannya menyalurkan langsung bantuannya. Terutama pada perayaan hari-hari besar Islam, seperti  Maulid Nabi, Muharram, Ramadhan, dan Idul Adha.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement