Kamis 26 Jul 2012 16:04 WIB

Muslim Rohingya Dibantai karena Mempertahankan Iman

Rep: Adi Wicaksono/ Red: Djibril Muhammad
 Pria muslim Rohingya asal Myanmar, Mohammad Rafique (tengah) menangis ketika bersama keluarganya  akan dipulangkan ke Myanmar dekat pos penjaga perbatasan di Taknaf,Bangladesh,Jumat (22/6).  (Saurabh Das/AP)
Pria muslim Rohingya asal Myanmar, Mohammad Rafique (tengah) menangis ketika bersama keluarganya akan dipulangkan ke Myanmar dekat pos penjaga perbatasan di Taknaf,Bangladesh,Jumat (22/6). (Saurabh Das/AP)

REPUBLIKA.CO.ID, LAHORE - Syed Munawar Hasan mengungkapkan keprihatinan yang mendalam atas derita yang dialami Muslim Rohingya di Myanmar. Pimpinan partai Islam utama di Pakistan, Jamaat Islami (JI) ini mengatakan, ratusan ribu Muslim Rohingya dibunuh dan disiksa karena menolak untuk meninggalkan agama mereka.

"Komunitas dunia, terutama pemimpin-peminpin Muslim, harusnya melakukan tekanan diplomatik terhadap pemerintah Myanmar untuk menghentikan kekejaman mereka terhadap populasi Muslim dan melindungi hak-hak asasi mereka," kata dia seperti dilansir The News International, Kamis (26/7).

Pernyataan tersebut ia sampaikan ketika menemui delegasi Muslim Myanmar di Mansoora. Dalam kesempatan itu, para delegasi mengungkapkan segala penderitaan yang dialami warga Muslim Rohingya.

Pimpinan delegasi, Noor Husain Arakani mengatakan, warga Muslim Myanmar dipaksa untuk berpindah agama ke Budha. Jika menolak, maka mereka akan mendapat tindakan brutal.

"Mereka dipaksa untuk memakan daging babi dan minum minuman keras. Kasus pemerkosaan oleh gerombolan gang meningkat. Di beberapa tempat, orang-orang Muslim dibakar hidup-hidup. Mereka bahkan tidak diperbolehkan untuk menggunakan telepon seluler. Faktanya, pemerintah Myanmar ingin membersihkan Myanmar dari populasi Muslim," tandasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement