Rabu 17 Apr 2019 12:12 WIB

Ciri Khas Notasi Al-Shirazi

Notasi yang ditulis al-Shirazi lebih terperinci

Ilustrasi Musik
Foto: pixabay
Ilustrasi Musik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejarawan Owen Wright, dalam bukunya The Model System of Arab and Persian Music, mengatakan, komposisi irama dalam notasi al-Shirazi senada dengan tangga nada masa kini. Dan, pakar lainnya, Popescu-v bn n Judetz menilai notasi yang ditulis al-Shirazi lebih terperinci dibandingkan notasi yang dibuat al-Urmawi.

Notasi al-Shirazi pun dinilai mempunyai ciri khas, yaitu adanya nada berulang. Sementara di Barat, notasi musik pertama kali digunakan pada masa Giovanni Gabrieli yang meninggal dunia pada 1612. Pada abad ke-17, Barat baru mengenal notasi musik secara luas. Salah satunya seperti yang terlihat dalam karya tersohor Gabrielli Sacrae Symphoniae (1597). Dia menggunakan sonata serta nada forte dan piano.

Baca Juga

Komposisi musik Giulio Caccini yang tercipta pada 1590 dan 1602 menunjukkan penggunaan tangga nada serupa. Masa keemasan musikus Haydn, Mozart, dan Beethoven melambungkan notasi musik tersebut.

Tak berbekal pendidikan musik, bukan penghalang bagi Qutb al-Din al-Shirazi (1236-1311) untuk memberi sumbangsih pada bidang ini. Ia berhasil merumuskan notasi musik. Pembacaan Alquran secara berirama menginspirasinya merumuskan notasi itu. Ia mengaitkannya dengan ilmu tajwid yang biasa digunakan dalam membaca atau tilawah Alquran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement