Tak hanya Rasulullah, para sahabat pun merupakan entrepreneur yang andal. Mereka sangat trampil dalam menjalankan bisnis. Kekayaan mereka mencapai ribuan dinar, atau dengan kata lain mereka merupakan para konglomerat.
Beberapa sahabat Rasul yang menjadi konglomerat tersebut, antara lain, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Zubair bin Awwam, dan Amr bin Ash. Namun, di antara para sahabat Rasul, yang kekayaannya terbanyak dan bisnisnya tersukses yakni Abdurrahman bin Auf.
Sekali duduk di majelis, Abdurrahman bin Auf mampu menyumbang ribuan dinar. Dia merupakan sosok kaya raya yang amat rendah hati. Sumbangan terbesarnya bagi Muslimin yakni saat Rasulullah hendak melaksanakan Perang Tabuk. Saat itu rasulullah dilanda kekurangan perbekalan yang amat sangat.
Datanglah Abdurrahman bin 'Auf membawa dua ratus 'uqiyah emas atau jika dinilai saat ini sekitar Rp 2,9 miliar kemudian menginfakkannya di jalan Allah. Melihat besarnya harta yang diinfakkan, Umar bin Khattab berdecak heran. "Sungguh aku melihat, Abdurrahman merupakan orang yang berdosa karena dia tidak meninggalkan sesuatu apa pun untuk keluarganya," ujar Umar.
Rasulullah pun bertanya kepada Abdurrahman bin Auf saat itu, "Wahai Abdurrahman, apa yang telah engkau tinggalkan untuk keluargamu?" Dia pun kemudian menjawab, "Wahai Rasulullah, aku telah meninggalkan untuk mereka lebih banyak dan lebih baik dari yang telah aku infakkan," jawab Abdurrahman bin Auf.