Jumat 07 Dec 2018 05:35 WIB

Menjadi Pemuda Kahfi

kisah Ashabul Kahfi memiliki mutiara hikmah yang tak lekang hingga akhir zaman.

Gua Ashabul Kahfi di Amman Yordania
Foto:

Shekh Mohammad Mutawalli Sya'rawi dalam Untaian Kisah-Kisah Qurani dalam Surat Al-Kahfi menjelaskan, kisah Ashabul Kahfi memiliki mutiara hikmah yang tak lekang hingga akhir zaman.

Allah SWT dapat menjadikan gua yang notabene tempat sempit di mana seseorang tidak bisa berlama-lama tinggal di dalamnya sebagai tempat tidur para pemuda beriman, bahkan hingga ratusan tahun.

Allah menginginkan agar manusia menyadari, gua sempit menurut pemikirannya bisa menjadi lapang berdasarkan kuasa-Nya. Anugerah Tuhan membuat tempat sesempit itu terasa luas dan lapang sehingga mereka bisa leluasa di dalamnya.

"Kenyataan ini mengingatkan kita bahwa setiap orang yang lari menyelamatkan agamanya ke suatu tempat di luar wilayahnya betapa pun sempitnya tempat itu akan terasa luas dan lapang berkat rahmat Tuhan. Jika dia di tempat itu kesulitan rezeki, Allah akan membuka pintu-pintu rezeki baginya sehingga dia merasakan dirinya sebagai orang terkaya," tulis Shekh Sya'rawi.

Lebih lanjut, sang shekh menjelaskan bahwa tidur yang dialami para penghuni gua merupakan fenomena kekuasaan Allah SWT. Untuk ukuran manusia normal, tidur akan dialami setengah hari hingga sehari. Itulah pertanyaan yang mereka katakan saat pertama kali dibangunkan Allah SWT kepada sesama mereka.

"Demikianlah Kami bangunkan mereka agar di antara mereka saling bertanya. Salah seorang di antara mereka berkata, 'Sudah berapa lamakah kamu tinggal disini?' Mereka menjawab, 'Kita berada di sini sehari atau setengah hari'." (QS al-Kahfi:19).

sumber : Dialog Jumat Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement