Senin 25 Sep 2017 17:30 WIB

Sains dan Perintah Alquran

Rep: mgrol98/ Red: Agung Sasongko
Alquran
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  --  Sains dalam Islam mulai berkembang pada abad ke-6 hingga abad ke-14 M, dari peradaban Islam tersebut banyak melahirkan ilmuan-ilmuan Islam jenius yang banyak menghasilkan karya ilmiah di bidang sains dan juga teknologi.

George Sarton dalam bukunya Introduction to the history of Science menyebutkan beberpa ilmuan Islam, seperti Jabir bin Hayyan, al-Kindi, al-Khawarizmi, al-Fargani, ar Razi, Sabit bin Qurra, dan masih banyak lagi. Merekalah yang berjasa dalam karyanya pada Abad Pertengahan.

Dalam buku Ensiklopedia Dunia Islam Pemikiran dan Peradaban menjelaskan, Pengembangan sains dalam Islam sesungguhnya sejalan dengan apa yang diperintahkan dalam Alquran untuk mengamati alam dan menggunakan akal, dua dasar metodologis sains.

Dalam bukunya, dijelaskan bahwa kata ‘ilm dan turunan-turunannya adalah kata yang paling banyak dijumpai dalm Al Qur’an setelah nama Allah Subhanah Wa Ta’ala. Alqurqan adalah sumber utama ilmu.

“Maka tidakkah mereka menghayati(merenungi) Al Quran? Sekiranya Al Quran itu bukan dari Allah, pastilah mereka menemukan banyak hal yang bertentangan di dalamnya.” (QS. An-Nisa: 82).

Bidang-bidang Sains

1. Matematika

Matematika menjadi salah satu cabang ilmu yang sangat berkembang di kalangan umat Islam pada zaman dahulu, karena hokum-hukum syariat tentang zakat, warisan menuntut perhitungan aritmetika.

Filsuf Islam pertama dalah Abu Yusuf Ya’qub bin Ishak al Kindi, yang juga dikenal sebgai seorang matematikawan yang jenius. Ia menulis empat buku tentang aritmetika, yang diantaranya Risalah fi Madkhal ila al-Aritmatiqi (Risalah Pengantar Ilmu Hitung)dan Risalah al-Kammiyat.

Lalu ada Muhammad bin Musa al=Khawarizmi yang merupakan matematikawan Muslim terbesar. Ia yang mempelopori penggunaan angka nol dalam ilmu hitung, yang dikenal dengan algoritmma. Orang peratam yang menngunakan konsep sinus, mengembangkan sistem notasi desimal. Lalu ada Ahmad an-Nasawi, orang pertama yang menggunakan pembagian, pencacahan, dan mencari akar pangkat dua. Dan masih banyak lagi ilmuan matematka muslim.

2. Fisika

Dalam tradisi keilmuan Islam klasik mencangkup semua studi tentang segala sesuatu yang berubah. Ilmuan pertama yang memperhatikan ilmu fisik adalaah Abu Yusuf Ya’qub bin Isak al-Kindi. Ia adalah salah satu filsuf terkenal dengan bukunya yang mengenai bidang ilmu dan filsafat.

Tetapi salah satu bukunya yang terkenal adalah bidang optika, yang dalam bahasa latin De Aspectibus. Bukunya memepunayai pengaruh besar dalam pendididkan metode eksperimental dalam pengembangan sains di Barat yang dipelopori oleh Roger Bacon.

Lalu ada Abu Ali al-Husain bin Abdallah atau yang dikenal Ibnu Sina, salah satu bukunya yng terkenal asy-Syifa (Penyembuh) yang membahas cahaya dan penglihatan, yang menyimpulkan bahwa cahaya lebih cepat daripada bunyi.

3. Kimia

Ilmu kimia dipelajari oleh orang Islam dari bangsa Cina sekitar 600 M, tapi saat itu bangsa Cina belum mempunyai pengetahua yang sistematis yang meneyluruh tentang zat-zat dan prosesnya. Lalu mulai dikembangkan oleh bangsa Arab.

Bapak ilmu kimia adalah Jabir bin Hayyan al-Kufi as-Sufi atau yang dikenal Eropa dengan Geber.

Jabir adalah seorang eksperimentalis tangguh. Ia melakukan berbagai percobaan di laboratorium di Kufah. Dalam percobaannya itu menghasilkan berbagai senyawa baru, di antaranya adalah asam karbida. Ia juga merupakan penemu teoriti, terutama yang menyamngkut penguapan, persenyawaan, pembutiran, pelelehan, dan penghabluran.

4. Biologi

Ad-Dinawari merupakan ilmuan muslim yang terkenal di bidang tumbuh-tumbuhan. Salah satu karya besarnya adalah buku yang telah diterjemahkan menjadi Encyclopaedia Botanica, terdiri dari 6 jilid. Pembahasannya lebih luas disbanding karya Dioscorides dan Theospharastus. Ia juga membahas tentang gizi yang dikandung dalam tanaman, khasiatnya sebagai obat, habitatnya, dan lain-lainnya.

Lalu ada al-Awwam dari Sevilla yang menulis buku tentang 585 jenis tanaman dan menerangkan cara penanaman pada pohon. Ia juga yang mempelopori teknik pencangkokan, pengolahn tanah, pemupukan, da nasal-usul berbagai penyakit tanaman dan cara pembasmiannya.

Selain 4 ilmu diatas, masih banyak ilmu dalam Sains dan juga Ilmuan muslim lainnya yang memberikan begitu banyak kontribusi terhadap perkembangan Sains sampai saat ini, di antaranya, ada ilmu pertanian, kedokteran, ilmu bumi, astronomi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement