Ahad 04 Jun 2017 18:13 WIB

Islam di Bosnia: Tantangan Sekularisasi

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Muslim Bosnia
Foto: washingtonpost
Muslim Bosnia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Islam menjadi agama mayoritas di Bosnia dan Herzegovina. Sebanyak 51 persen penduduk Bosnia dan Herzegovina adalah Muslim. Sebanyak 78,3 persen warga Bosnia menyatakan diri bahwa mereka beragama. Meskipun mayoritas di negara tersebut Islam, konstitusi negara memberikan kebebasan beragama. 

Agama diposisikan sebagai alat berinteraksi dan berintegrasi sosial di masyarakat. Praktik keagamaan dapat dilihat saat kunjungan ke masjid, ritual kelahiran, pernikahan, dan kematian. 

Perempuan berjilbab biasanya hanya dapat dilihat sebagian kecil di Bosnia. Sedangkan anak-anak hasil perkawinan campuran etnis Bosnia, Serbia, dan Kroasia sering ditemui tidak beragama.

Saat ini, pengaruh Islam di Bosnia dan Herzegovina terbatas, meskipun tumbuh. Sekularisasi memiliki dampak besar pada umat Islam. Undang-undang yang baru saja disahkan parlemen saat ini, terkesan memunculkan pesan tidak adanya nuansa religius. Bahkan hukum yang berkaitan dengan pribadi, seperti pernikahan benar-benar sekuler. 

Hukum-hukum syariah pernah diterapkan di Bosnia hingga 1946. Begitu juga dengan hukum agama lain, para pemeluk agama menerapkan aturan mereka bagi umatnya. Umat Islam berharap dapat mempraktikkan syariah di keluarganya tanpa bertentangan dengan aturan negara. 

Saat ini, memang sulit menghitung jumlah umat Islam yang benar-benar mempraktikkan ajaran Islam, terutama saat beribadah di masjid, berpuasa, haji, dan lainnya. Hanya ketika shalat Jumat umat Islam yang berjamaah sekitar 20 hingga 25 persen di seluruh Bosnia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement