Kamis 11 Apr 2019 04:04 WIB

Belajar Sejarah

Dalam sejarah, terkandung segudang manfaat bagi keislaman seseorang.

Alquran
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Wisnu Tanggap Prabowo

Dalam sejarah, terkandung segudang manfaat bagi keislaman seseorang. Belajar dari sejarah dapat menghibur hati dan memupuk sikap adil. Dengan mengetahui beragam peristiwa pada masa lalu, kita diajak untuk melihat segala sesuatu dari berbagai sisi. Sejarah membantu seseorang untuk memahami orang lain, sebuah bekal berharga untuk lapang dada di tengah perbedaanperbedaan.

Sejarah membekali seseorang untuk 'melihat' masa depan. Masa kini terbentuk oleh masa lalu, dan masa depan berkaitan dengan masa sekarang. Menyelami sejarah membantu seseorang memahami realitas hari ini dan masa depan. Sejarah membantu seseorang untuk mengetahui identitas dirinya, dari mana ia berasal, melihat realitas masa kini, serta ke mana ia akan pergi. Lalu, sejarah seperti apakah yang dimaksud?

Pertama, sejarah paling agung adalah kisah-kisah Alquran dan Hadis-Hadis Nabi yang sahih. Sebab, kebenaran informasi peristiwa masa lalu yang ada pada keduanya bersifat mutlak, tidak ada keraguan, dan celah kesalahan. Selain itu, kisahkisah di dalam Alquran dan Assunnah kaya akan hikmah dan ibrah melampaui karya-karya sejarah yang disusun manusia.

Kedua, informasi sejarah yang paling agung setelah wahyu Allah adalah sirah nabi. Sirah nabi mengandung seluruh dimensi kehidupan yang selalu relevan pada hari ini dan masa depan. Sirah nabi merupakan buku panduan peradaban.

Ketiga, kisah para khulafaur rasyidin. Pada masa mereka radhiallahuanhum, kehidupan masyarakat semakin kompleks dari segala sisi, ekonomi, politik, militer, dan pendidikan. Ia adalah pelengkap bagi sirah nabi itu sendiri oleh karena empat khalifah itu mendapat isyarat legitimasi dari Nabi untuk meneruskan kepemimpinan.

Keempat, sejarah nusantara. Membaca kembali sejarah nusantara dari beragam sumber dapat menumbuhkan kesadaran identitas bangsa. Kita tidak menutup mata bahwa ketika penjajah masuk ke suatu negeri, mereka tidak saja merampas sumber daya alam dan manusia negeri jajahannya saja, tetapi juga membajak sejarah bangsa tersebut dan dinarasikan kembali sesuai kepentingan penjajah.

Pembajakan sejarah oleh penjajah ini lebih dahsyat dan langgeng imbasnya bagi identitas suatu bangsa. Kelima, sejarah dunia. Sejarah dunia begitu luas sehingga hanya menjadi pelengkap bagi apa yang telah disebutkan di atas. Siapa saja yang menyelami dan memahami kisah-kisah dalam Alquran, Insya Allah tidak menemukan kesulitan memahami realitas global pada hari ini secara umum. "Demikianlah Kami kisahkan kepadamu sebagian kisah yang telah lalu, dan sungguh, telah Kami berikan kepadamu suatu peringatan dari sisi Kami." [QS Thoha: 99]. ¦ 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement