Jumat 07 Feb 2014 14:07 WIB

Basahi Bibir dengan Zikir (1)

Dzikir Nasional
Foto: Republika
Dzikir Nasional

REPUBLIKA.CO.ID, Zikir itu bukan hanya sampai sebatas mengingat atau menyebut nama Allah. Melainkan berbuah menjadi sebuah bentuk kecintaan seorang hamba yang dengan berzikir itu akan terhindarlah dirinya dari perbuatan keji dan mungkar. Bagi para perindu cinta Ilahi, zikir adalah bentuk motivasi akbar yang akan selalu mengingatkan dirinya bahwa ia tidak sendirian. Ia dilihat dan merasa selalu bersama Allah di mana pun mereka berada (ma'iyatullah).

Zikir mengingatkan kedekatan dirinya dengan Dia. Ke mana pun mereka melayangkan pandangannya, hanya tampak wajah Ilahi semata-mata (QS Al-Baqarah [2]: 115, Qaf [50]: 16). Di mana pun dalam keadaan apa pun, seorang hamba yang merindu Ilahi senantiasa merasakan kehadiran dirinya di hadapan Allah. Ia merasakan ada kamera Ilahiah yang terus menerus merekam keadaan dirinya. Mereka selalu  ingin mengingat-Nya karena Allah berfirman : "Ingatlah Aku, maka Aku akan mengingatmu." (QS Al-Baqarah [2]: 152).

Kebahagiaan apa yang paling puncak, kecuali Allah mengingat diri kita. Kesengsaraan seperti apa yang paling hina nelangsa,  kecuali Allah melupakan hamba-Nya. Maka, seorang hamba yang merintih agar dirinya diingat Allah tentu ketika berzikir ia akan menangis dan kemudian tetesan air matanya berubah menjadi bentuk uluran tangan untuk menjadikan dirinya sebagai sosok manusia pembawa rahmat.

Dalam zikirnya, ia menyebut dan mengagungkan asma-asma Allah, kemudian mereka mewujudkan setiap ucapannya itu menjadi butiran akhlak yang menerangi kehidupan bagaikan lentera yang berbinar-binar (as-sirajam muniran).

sumber : Toto Tasmara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement