Kamis 11 Oct 2018 09:11 WIB

Apakah Jin Hidup Seperti Layaknya Manusia?

Kesamaan bukan soal kebutuhan biologis, melainkan juga perintah ibadah

Petugas menetralisir peserta kesarukan saat 'Belajar Ruqyah' di Dojo Konporyo 67 Academy, Jl Leuwi Anyar Raya, Kota Bandung, Ahad (24/7).(foto : Mahmud Muhyidin)
Petugas menetralisir peserta kesarukan saat 'Belajar Ruqyah' di Dojo Konporyo 67 Academy, Jl Leuwi Anyar Raya, Kota Bandung, Ahad (24/7).(foto : Mahmud Muhyidin)

REPUBLIKA.CO.ID, Bagaimanakah kehidupan jin di alam mereka? Apakah mereka makan dan minum layaknya manusia? 

Qadi Badruddin bin Abdullah as-Syibly, mengungkap fakta menarik dalam kitabnya yang berjudul ‘Ajaib wa Gharaib al-Jin. Melalui kitab yang bercorak hadis tekstual ini, dia menyatakan bahwa aktivitas jin, pada dasarnya serupa dengan manusia. Mereka makan, minum, tidur, dan beranak-pinak. 

Kendati para ulama tidak satu pendapat, ihwal apa jenis makanan mereka. Ada yang mengatakan di antara makanan jin adalah segala hal yang tidak disembelih dengan asma Allah. 

Ada pula yang mengatakan menu favorit jin adalah tulang belulang. Berbeda dengan manusia, dan tuntunan yang diajarkan Rasulullah SAW, bangsa jin makan dan minum menggunakan tangan kiri. Sementara kita, umat Islam diajarkan menggunakan tangan kanan untuk kedua aktivitas tersebut.

Kesamaan tersebut bukan hanya soal kebutuhan biologis sehari-hari, tetapi soal aspek ritual, pada dasarnya bangsa jin juga mendapat perintah yang sama yaitu beribadah kepada Allah SWT, seperti manusia. 

Mereka juga mendapat perintah dan larangan. Tidak menyekutukan Allah misalnya, dan perintah berbuat baik serta larangan melakukan maksiat. Kendati demikian, ulama sepakat, Allah tidak pernah mengutus rasul dari bangsa jin. Para rasul hanya berasal dari bangsa manusia.   

“Katakanlah (hai Muhammad): "Telah diwahyukan kepadamu bahwasanya: telah mendengarkan sekumpulan jin (akan Al Quran), lalu mereka berkata: Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al Quran yang menakjubkan. (yang) memberi petunjuk kapada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seseorangpun dengan Tuhan kami. (QS al-Jin [72]: 1-2). 

  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement