Kamis 06 Jun 2019 05:00 WIB

Peran Masjid dan Mullah Kuatkan Tradisi di Afghanistan

Masjid dan Mullah di Afghanistan

Pria Afghanistan membaca Alquran di Masjid Biru Kota Herat, Afghanistan, Jumat (18/5)
Foto: Jalil Rezayee/EPA EFE
Pria Afghanistan membaca Alquran di Masjid Biru Kota Herat, Afghanistan, Jumat (18/5)

REPUBLIKA.CO.ID, Hampir seluruh penduduk Afghanistan (99,8 persen)  menganut agama Islam, dan hampir seluruhnya Suni. Islam sangat berpengaruh dalam segala aspek kehidupan mereka karena Islam adalah agama resmi negara.  

Potret lain yang menggambarkan kuatnya Islam di negara yang beribukotakan Kabul ini antaralah peran sentral masjid. Masjid bukan hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, melainkan juga sebagai tempat tinggal untuk para tamu, tempat pertemuan, tempat perayaan keagamaan serta sekolah.

Baca Juga

Hampir setiap warga Afghanistan pernah belajar di masjid pada masa mudanya. Bagi banyak orang bersekoah di masjid  adalah satu-satunya pendidikan formal yang mereka terima.

Mullah (ulama) yang memimpin di masjid biasanya ditunjuk oleh pemerintah setelah berkonsultasi dengan komunitas mereka. Mullah digaji pemerintah. Walaupun menerima bantuan dana dari pemerintah, namun kehidupan mullah juga sangat bergantung  dari sumbangan masyarakat termasuk tempat tinggal dan sebagian dari hasil panen. 

photo
Sejumlah anak tengah membaca kitab suci Alquran di sebuah masjid di kota Herat, Afghanistan. (EPA/Jalil Rezayee)

Para mullah sudah pasti harus memiliki ilmu di bidang Alquran, hadis, dan syariah. Mullah juga bertanggung jawab memberikan materi di kelas pendidikan agama yang diselenggarakan masjid-masjid, tempat anak-anak belajar nilai-nilai moral dan praktik ritual yang benar. Peran mereka memiliki aspek sosial tambahan untuk memimpin beberapa ritual seperti kelahiran, perkawinan, dan kematian.

Nilai-nilai Islam juga diterapkan orang tua dalam kehidupan keluarga. Mengajarkan anak-anak mereka nilai-nilai Islam merupakan tanggung jawab orang tua untuk menjaga kehormatan keluarga. Nilai-nilai Islam juga diterapkan oleh masyarakat Afghanistan untuk berinteraksi di kehidupan sosial.

Pemujaan terhadap tempat-tempat suci ditentang beberapa kelompok Islam. Namun demikian, di Afghanistan masih terdapat beberapa makam untuk menghormati orang-orang kudus. Setiap tahunnya, diadakan perayaan meriah di makam. 

Perayaan ini menarik minat ribuan peziarah dan menyatukan semua bagian masyarakat. Peziarah juga mengunjungi tempat-tempat suci untuk mencari syafaat. Seperti memperoleh kesembuhan atau kelahiran anak laki-laki. Perempuan secara khusus ditunjuk untuk kegiatan yang berhubungan dengan makam.

 

sumber : Islam Digest Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement