Senin 12 Feb 2018 16:55 WIB

Malaysia akan Latih 200 Ahli untuk Kelola Industri Halal

Mereka yang dilatih adalah para dosen dari Universitas Islam Selangor International

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Esthi Maharani
Tanda halal
Foto: bisnisukm.com
Tanda halal

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Halal International Selangor (HIS) berkomitmen menghasilkan 200 sumber daya berkualitas yang akan mengelola industri halal global. Direktur HIS, Mahmud Abbas menjanjikannya sebelum akhir tahun ini.

Dilansir Malaysia Kini, Mahmud mengatakan diantara mereka yang dilatih adalah para dosen dari Universitas Islam Selangor International (KUIS). Selain itu ada pejabat pemerintah negara dan aparat penegak hukum yang terlibat dalam industri halal.
 
Mereka memainkan peran utama di tingkat nasional dan global untuk mengembangkan produk juga layanan yang memenuhi standar halal. Mahmud mengatakan permintaan pasar halal global terus meningkat.
 
Sehingga, harus dimobilisasi secara strategis untuk memberdayakan ekonomi negara dan pengusaha industri. "Dari perspektif HIS, pihak luar sangat tertarik pada industri halal namun menghadapi kendala," kata dia.
 
Terutama dengan tidak adanya tenaga ahli dan aspek teknis yang bisa mengembangkan produk yang memenuhi standar halal. Jika sudah ada, banyak peluang akan terbuka.
 
Menurutnya, selain memasok ke perusahaan lokal, para ahli yang terlatih bisa dikirim ke Cina, Hong Kong, Taiwan dan Korea Selatan untuk membantu perusahaan-perusahaan yang ingin terjun ke industri halal. Mereka bisa membantu untuk mengembangkan produk guna memenuhi pasar halal global.
 
Mereka akan mengikuti standar halal seperti yang ditetapkan oleh Departemen Pengembangan Islam Malaysia. Serta memfasilitasi perusahaan yang berpartisipasi dalam memperoleh sertifikat halal bersertifikat di negara ini.
 

sumber : Bernama
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement