Kamis 19 Apr 2018 08:43 WIB

Saudi Gunakan Masjid Promosikan Kesadaran Berlalu Lintas

Saudi tercatat salah satu negara dengan tingkat kecelakaan jalan terbesar di dunia.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi Kecelakaan
Foto: Foto : MgRol_92
Ilustrasi Kecelakaan

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Masjid tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah. Namun di Arab Saudi, mimbar masjid akan segera digunakan membantu menciptakan kesadaran berlalu lintas di kalangan masyarakat.

Dilansir di Saudi Gazette, Kamis (19/4), Departemen Urusan Islam, Seruan dan Bimbingan Arab Saudi beserta Departemen Lalu Lintas akan segera menandatangani MoU (kerja sama) melaksanakan hal tersebut. Sebelumnya, pada Selasa (19/4), beberapa pejabat dari Lembaga Urusan Masjid mengadakan pembicaraan dengan pejabat senior dari departemen lalu lintas di kantor kementerian di Riyadh. Mereka sepakat menandatangani MoU untuk mencapai tujuan tersebut.

Dengan kerja sama tersebut, kesadaran berlalu lintas akan disebarkan melalui khutbah Jumat dan interaksi media sosial imam dan khatib yang menyampaikan khutbah. Arab Saudi tercatat sebagai salah satu negara dengan tingkat kecelakaan jalan terbesar di dunia. Setidaknya rata-rata terjadi 460 ribu kecelakaan setiap tahunnya.

Wakil Menteri untuk Urusan Masjid Sheikh Azib Bin Saeed Al-Misbel menekankan kesiapan departemennya bekerja sama dengan departemen lalu lintas sebagai bagian dari upaya Kerajaan Saudi mengurangi kecelakaan lalu lintas dan memastikan keselamatan di jalan. Dia menyoroti pentingnya program kesadaran lalu lintas untuk menurunkan jumlah kecelakaan di jalan yang telah merenggut ribuan nyawa di seluruh Kerajaan dan menyebabkan kerugian material miliaran riyal.

"Jika kami dapat memberikan kesadaran kepada orang tua dan pemuda melalui berbagai program pendidikan dan budaya, itu akan berkontribusi mengurangi pelanggaran lalu lintas dan kecelakaan," kata Al-Misbel.

Direktur Jenderal Departemen Lalu Lintas Mayor Jenderal Mohammed Al-Bassami menyampaikan rasa terima kasihnya kepada kementerian atas kerja sama tersebut. Karena kecelakaan lalu lintas adalah bahaya kesehatan utama di Arab Saudi, khususnya selama Ramadhan. Menurutnya, ulama dapat mempengaruhi orang dan mendorong mengikuti peraturan lalu lintas.

"Kami telah memberikan prioritas utama untuk program kesadaran guna mengurangi kecelakaan di jalan. Khutbah Jumat akan memainkan peran penting dalam hal ini," kata Al-Bassami.

Ban yang meledak akibat jalanan yang sangat panas diidentifikasi sebagai penyebab umum (39 persen) kecelakaan. Seorang pejabat senior mengatakan kecelakaan lalu lintas terjadi setiap menit di Arab Saudi.

Hal itu menyuarakan tanda bahaya akan kebutuhan kritis mengatasi masalah kecelakaan tersebut. Arab Saudi berada di peringkat ke-33 di dunia dalam kecelakaan lalu lintas. Para pakar mengatakan, Arab Saudi merugi tiga miliar riyal per tahun akibat kecelakaan lalu lintas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement