Selasa 13 Mar 2018 21:14 WIB

Para Imam Liberia Ingin Presiden Miliki Penasihat Islam

Umat Islam berada di Liberia jauh sebelum orang Kristen tiba.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Agus Yulianto
Muslim Liberia
Foto: http://www.liberianobserver.com/
Muslim Liberia

REPUBLIKA.CO.ID, MONROVIA -- Kepala Imam Ali Krayee menuturkan lebih dari 300 imam meminta Presiden Liberia George Weah menunjuk seseorang menjadi penasihat agama Islam. Dengan demikian penasihan agama Islam tersebut bisa menjadi bagian dewan penasihat agama presiden, yang sebagian besar berasal dari komunitas Kristen.

Dilansir di Daily Observer pada Selasa (13/3), Imam Krayee teringat bagaimana Presiden Weah mengumumkan Pendeta Emmanuel Nimely dan Ibu Kebeh Kangar sebagai penasehat agamanya. Dia mengatakan, belum ada penasehat Muslim di Liberia. Padahal, Muslim membentuk kelompok agama terbesar kedua di negara itu.

"Kami masih menunggu, berharap bisa mendengar nama seorang penasihat agama Muslim," kata Kepala Imam Krayee.

Mantan Menteri Informasi Pendeta Emmanuel Bowier turut mengingatkan, presiden mempertimbangkan penamaan seorang penasihat agama Muslim. "Jika saya bertemu dengan presiden, saya akan menasihatinya untuk menunjuk penasihat keagamaan Muslim," ujar Bowier.

Imam Krayee mengingatkan, umat Islam berada di Liberia jauh sebelum orang Kristen tiba. Sayangnya, hingga saat ini Muslim masih memohon untuk diterima dan dimasukkan dalam tubuh politik negara tersebut.

Dalam materi diskusi yang ia sampaikan beberapa waktu lalu, Krayee membahas tema Mengidentifikasi Misi Generasi Kita. Ia beranggapan, hanya sebagian kecil dari nominasi Muslim yang diumumkan di pemerintahan.

"Penting untuk dicatat bahwa umat Islam berada di bawah kewajiban agama untuk setia dan dengan tulus mendukung pemerintah," kata dia.

Krayee tak menampik, selama ini, telah mengeluhkan banyak masalah pada pemerintah, seperti kurangnya liburan hari besar Islam dan tidak adanya pemimpin agama Muslim di berbagai kementerian dan agensi.

Perwakilan Khusus Sekretaris Jenderal PBB di Liberia (SRSG) Farid Zarif memperingatkan, para imam agar tidak menggunakan Islam untuk mendapatkan perhatian atau posisi terdepan. Zarif mengatakan, Muslim harus membuat dirinya relevan dan unggul untuk mendapatkan pengakuan. Dia menyarankan, mereka untuk bersatu dan berusaha untuk toleransi, memuji kerja Komite Inter-Iman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement