REPUBLIKA.CO.ID,Direktur Badan Tenaga Atom Iran, Ali Akbar Salehi menginformasikan bahwa reaktor riset Air Berat 40 megawatt kota Arak akan beroperasi hingga dua tahun ke depan. Sebagaimana dilaporkan IRNA, Salehi, Sabtu (15/1) seusai meresmikan pencapaian baru nuklir Iran di instalasi Air Berat dan reaktor riset kota Arak, mengatakan, reaktor riset ini akan memenuhi kebutuhan negara terhadap radio-medicine dan sisa produksi akan diekspor ke negara-negara lain.
Ditanya tentang pernyataan mantan direktur Dinas Intelijen Zionis Israel soal penangguhan pencapain Iran terhadap senjata nuklir hingga tahun 2015 akibat upaya-upaya Zionis, Penjabat Kementerian Luar Negeri Iran ini menuturkan, "Republik Islam Iran sama sekali tidak mengincar senjata nuklir dan sesuai dengan fatwa Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Iran atau Rahbar, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei, pembuatan dan produksi senjata nuklir haram hukumnya menurut syariat Islam."
Salehi berharap pihak-pihak yang telah kehilangan logikanya agar kembali sadar dan menghentikan propaganda miring terhadap Iran, sebab jika Iran punya rencana untuk memanfaatkan senjata nuklir, tentu sudah menggunakan senjata kimia dalam perang yang dipaksakan terhadap Iran di masa lalu (Perang Irak-Iran).
Seraya menyinggung keanggotaan Iran dalam Perjanjian Larangan Memproduksi Senjata Biologi dan Kimia dan Traktat Non Proliferasi Nuklir (NPT), Salehi menegaskan pentingnya memperhatikan perjanjian-perjanjian itu dalam hubungan internasional. Ditambahkannya, "Mereka sebagai pelaku kriminal dan memiliki senjata nuklir, beranggapan bahwa pihak lain juga mengejar tujuan tersebut dalam aktivitas nuklirnya."
"Rakyat Iran, ideologi dan nilai-nilai agama bangsa ini lebih tinggi dari segala jenis senjata nuklir. Islam punya kekuatan yang mampu membuat bangsa Iran berani menentang arogansi negara-negara lain," tegasnya.
Terkait ketidakhadiran para diplomat Barat dalam rombongan tur nuklir ke instalasi Air Berat kota Arak, Salehi menandaskan, "Ini merupakan salah satu bentuk kontradiksi Barat. Setiap kali kita melangkah ke arah transparansi, mereka berupaya menyalahkan kebijakan positif Tehran, karena langkah ini akan membuktikan kebenaran sikap Republik Islam Iran."
Ikuti Whatsapp Channel Republika
