Jumat 07 Jan 2011 16:00 WIB

Tolak Larangan Jilbab, Kepala Polisi Belanda Dipuji

Muslim di Belanda
Muslim di Belanda

REPUBLIKA.CO.ID, Organisasi Muslim Ortodoks Belanda As-Soennah menyambut baik sikap yang disampaikan Kepala Polisi Amsterdam Bernard Welten soal pemakaian jilab di muka umum. Bernard Welten mengatakan pihaknya tidak akan menangkap perempuan berjilbab saat berada di keramaian.

Larangan mengenakan jilbab penuh-wajah di depan umum sebelumnya disampaikan oleh Partai Kebebasan anti-Islam. Hal itu juga termasuk dalam perjanjian koalisi.

Namun dalam sebuah wawancara televisi Mr Welten mengatakan pasukannya tidak akan menangkap perempuan yang mengenakan jilbab. Sebab, menurut dia, tindakan tersebut tak ubahnya sebagai bentuk "pembangkangan sipil".

Dalam laman Al-yaqeen.com, grup Salafis As-Soenna memuji "keberanian" Welten's dengan mengatakan, "ternyata Belanda masih memiliki orang-orang di tempat yang tepat yang dapat dibanggakan."

Namun, sikap Welten tersebut mendatangkan kritikan yang sengit dari partai-partai koalisi, yakni dari VVD dan Kristen Demokrat. Mayoritas anggota parlemen setuju bahwa ia harus menarik pernyataannya dan meminta maaf.

Pemimpin Partai Kebebasan Geert Wilders, menanggapi aksi Welten tersebut dalam Twitter-nya. Ia menuliskan, "bahwa Welten telah menegakkan hukum, dan dengan demikian larangan burqa tertunda juga, atau ia harus kemas-kemas barang (mundur), baik secara sukarela atau tanpa sengaja".

Kepala organisasi Amsterdam profesional untuk petugas polisi, AVP, menilai pernyataan Welter sebagai "tidak bijaksana". Walikota Amsterdam Eberhard van der Laan, berkomentar bahwa "Hukum ini juga berlaku di Amsterdam."

sumber : www.rnw.nl
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement