Selasa 28 Dec 2010 02:15 WIB

MUI: Tahun Baru Lebih Baik Berdzikir, Tidak Berfoya-foya

Rep: Agung Sasongko/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Berdzikir
Berdzikir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Majelis Ulama Indonesia (MUI) menghimbau masyarakat untuk tidak merayakan pergantian tahun baru 2011 secara berlebihan. Himbauan itu disampaikan dalam acara Refleksi Akhir Tahun MUI Tahun 2010 di Jakarta, Senin (27/12).

Ketua MUI, Amidhan, mengatakan ada dua alasan mengapa MUI mengharapkan masyarakat untuk tidak melaksanakan pergantian tahun secara berlebihan. Pertama, MUI melihat pergantian tahun identik dengan pengeluaran biasa diluar batas kewajaran atau foya-foya seperti biaya membeli petasan, minuman memabukkan dan dansa-dansa. "Hal-hal itukan tidak mencerminkan budaya timur yang arif dan santun. Semua itu sangat mubazir," kata Amidhan.

Kedua, MUI menilai bangsa Indonesia tengah menghadapi cobaan berat seperti banjir bandang di Wasior, Papua, Gempa Mentawai, Sumatera Barat, Merapi meletus dan aktivitas gunung bromo."Kondisi bangsa dalam suasana keprihatinan. Jadi, tidak wajar berfoya-foya karena keprihatinan tadi. Masih banyak suadara kita yang butuh bantuan," paparnya.

MUI mengharapkan masyarakat terutama umat Islam untuk merayakan pergantian tahun dengan instropeksi diri baik melalui pengajian, shalat malam bersama keluarga atau menghadiri dzikir yang diadakan majelis taklim di tempat tinggal atau dzikir yang diadakan oleh organisasi tertentu. Menurut dia, menghadiri acara demikian jauh lebih bermanfaat ketimbang menghambur-hamburkan uang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement