Ahad 19 Dec 2010 02:43 WIB

Muslim Jerman Jadi Sasaran Intoleransi

Bocah Muslim Jerman. Ilustrasi
Foto: coptsunited.com
Bocah Muslim Jerman. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN--Hasil kajian Universitas Münster mengungkapkan mayoritas warga Jerman lebih menunjukkan sikap yang tidak toleran terhadap pemeluk Islam dibandingkan dengan di negara Eropa lain. Kajian ini berdasarkan hasil jajak pendapat mengenai keanekaragaman agama di Eropa. Dan jajak pendapat ini dilakukan di Jerman, Perancis, Denmark, Belanda, dan Portugal bekerjasama dengan lembaga jajak pendapat Emnid.

Dipilihnya responden dari kelima negara ini, berdasarkan kepada peringkat keanekaragaman agama di negara tersebut. Di Jerman yang jumlah pemeluk agama Islam relatif lebih banyak dibandingkan dengan di negara lain di Eropa, tentu saja konflik budaya dan antar agama juga meningkat. "Misalnya bila berkaitan dengan pembangunan mesjid dan masalah pemakaian jilbab," kata sosiolog Niels Friedrich mengungkapkan alasan dipilihnya negara-negara tersebut.

Sementara di negara lain, menurutnya, alasannya juga berbeda. Misalnya di Perancis, sehubungan dengan larangan pemakaian burka atau di Belanda di mana tadinya tatanan masyarakatnya bersikap toleran, berubah setelah terbunuhnya pengkritik Islam Theo van Gogh. Sementara di Portugal tidak terjadi hal yang menonjol, karena di negara tersebut keanekaragaman agama tidak sebanyak di negara lain.

Detlef Pollack, sosiolog agama yang mengkoordinir penyelengaraan jajak pendapat itu, mengatakan, pihaknya menemukan sikap warga Jerman terhadap kelompok yang bukan beragama Kristen lebih menonjolkan sikap intoleran dibandingkan dengan di negara lain. "Kami dapat menyimpulkan, warga Jerman  tidak menunjukkan kesediaan yang besar untuk dapat menerima pembangunan masjid  yang dilengkapi menara dibandingkan dengan responden di negara lain," ujarnya.  

 

Hasil analisa penting lainnya, menurut Detlef Pollack, adalah  warga Jerman juga berusaha untuk menghormati semua kelompok agama dan pada hal tertentu juga mengakui kebebasan beragama. "Dapat kita katakan, hasilnya menampilkan sikap yang mendua. Di satu pihak menampilkan sejumlah keberatan terhadap Islam. Tapi di lain pihak juga berusaha untuk dapat bersikap adil dan jujur," tambahnya.

sumber : Deutsche Welle
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement