REPUBLIKA.CO.ID,SANGATA--Wakil Presiden Republik Indonesia Boediono dijadwalkan akan meresmikan sebuah Pondok Pesantren bagi anak-anak Tenaga Kerja Indonesia di Wilayah Utara Kalimantan Timur pekan depan.
"Jika tidak ada halangan, Insya Allah Pondok Pasantren untuk anak-anak TKI diresmikan Wapres 14 Desember," kata Ketua Yayasan Mutiara Bangsa, H. Suriansyah, di Sangata, Kamis Menurut H.Suriansyah, Pondok Pasantren bagi anak-anak TKI Indonesia berada di Dusun Sebrang, Desa Sungai Pancang, Kecamatan Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan Kalimantan Timur, dibangun diatas lahan seluas 5 Haktare.
"Pondok Pasantren tersebut sudah menghabiskan anggaran Rp6 miliar lebih, berasal dari Kementrian Agama RI sebesar Rp5 miliar, Dinas Pendidikan Rp1 miliar dan Bantuan dari Rumah Pintar sebesar Rp200 Juta," kata H.Suriasyah.
Ia yang juga Kepala Dapertemen Agama (Kandepag) Kabupaten Kutai Timur ini menjelaskan, dana sebesar Rp6 miliar lebih itu untuk membangun Pondok Pasantren dan kebutuhan sekolah termasuk asrama putra berukuran 60 meter kali 14 meter "Juga pembangunan rumah guru dan ruang kelas tiga lokal,dan 1 unit Gedung SMP yang dibangun Dinas Pendidikan,"katanya
Saat ini sudah ada 120 santri yang berasal dari anak-anak Tenaga Kerja Indonesia yang tinggal di perbatasan. Sedangkan tenaga guru dari Jakarta dibantu tenaga guru lokal Sesuai dengan tujuan mendirikan Yayasan Pondok Pasantren di wilayah Perbasatan yaki untuk menyelamatkan anak-anak bangsa yang ada di perbatasan yang rata-rata minim kesempatan didalam memperoleh pendidikan.
"Dari dari Komjen RI di Sabah Malaysia bahwa, sekitar 3600 anak-anak Indonesia yang orang tuanya menjadi Tenaga Kerja mencapai 3600 orang yang belum mengenyam pendidikan," katanya. Untuk menyalamatkan anak-anak bangsa yang berada di kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia, sehingga dengan pertimbangan adalah 3600 orang anak-anak TKI yang berada di perbatasan.
Rencana mendirikan sekolah pondok pasantren mendapat dukungan dari Kementrian Agama dan Kepenterian Pendidikan Nasional , paling tidak mendirikan moral dengan membuat pasantren. "Harapan saya agar kedepan ponpes wilayah perbatasan mendapat dukungan dari pemerintah provinsi Kalimantan Timur dan pemerintah Kabupaten/Kota di Kalimantan Timur," ujarnya.
Karena pendidikan ini adalah merupaka tanggung kita semua, khususnya bagi anak-anak bangsa yang berada di wilayah perbatasan Karena ini adalah perbatasan, nantinya bisa di back-up oleh beberapa kementrian dalam hal anggaran, Yayasan Ponpes ini dikelola bersama oleh Badan Pengelola Perbatasan. "Mudah-mudahan peresmian Pondok Pasantren di Pulau Sebatik dapat diresmikan Wapres tepat waktu sesuai jadwal," katanya.