Jumat 03 Dec 2010 23:15 WIB

Indonesia Terpuruk Akibat Hilangnya Etos Berdagang dan Korupsi

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Budi Raharjo
Ilustrasi
Foto: Edwin/Republika
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jawa Timur (Jatim) periode 2010-2015, Ismail Nachu, mengidentifikasi terdapat dua permasalahan yang terjadi di Indonesia. Permasalahan yang dapat terlihat di permukaan adalah perekonomian umat, dan yang tak tampak terkait kebobrokan moral.

Mayoritas penduduk Indonesia muslim, namun menduduki posisi papan atas negara terkorup di dunia. “Jika dua masalah itu tak segera ditangani secara serius, sampai kapanpun penduduk Indonesia tetap miskin dan negeri ini tak akan maju,” kata alumnus Jurusan Adab IAIN Sunan Ampel Surabaya tersebut kepada Republika, Jumat (3/12).

Ismail mengutarakan, meski tak semudah mengembalikan telapak tangan, solusi dua masalah pokok tersebut adalah jika masyarakat mau kembali memahami dan mengamalkan ajaran Islam. Pasalnya, Islam mengajarkan umatnya untuk berdagang dan etos kesaudagaran itu yang saat ini ditinggalkan. Padahal, sambung Ismail, semua nabi yang diutus ke dunia tak ada yang tidak mengamalkan keniagaan.

“Jika mau berdagang, kesejahteraan akan datang dengan sendirinya. Umat Islam sudah mulai berani melupakan ajaran tersebut,” ujar pebisnis di bidang properti tersebut.

Ismail menyebut jika umat Islam sudah bisa mengembalikan etos berdagang dalam dirinya, permasalahan kebobrokan moral akan terselesaikan dengan sendirinya, meski membutuhkan waktu tak sebentar. Mengingat jika esensi ajaran agama yang satu, dalam hal ini berdagang, sudah mulai dihayati dan diamalkan pasti perilaku menyimpang lainnya akan ditinggalkan.

“Disinilah peran ICMI untuk mengoreksi tatanan kehidupan di Indonesia perlu dilakukan. Masyarakat sudah kehilangan ruh dalam menghayati dan mengamalkan Islam,” terang mantan aktivis Pelajar Islam Indonesia (PII) dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement