Jumat 03 Dec 2010 03:00 WIB

Ombudsman Swedia Anggap Larangan Cadar di Sekolah Diskriminatif

Rep: Al Arabiya/AFP/ Red: Budi Raharjo
Ilustrasi
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,STOCKHOLM--Kabar baik bagi pelajar Muslim di Swedia. Komisi Ombudsman negara itu, Rabu (1/12) memutuskan larangan pemakaian cadar atau niqab di sekolah merupakan tindakan diskriminatif. Keputusan ini mengakhiri penantian panjang seorang pelajar kursus penitipan anak yang dilarang mengikuti pelajaran karena menggunakan cadar.

Kasus itu mencuat pada Januari 2009. ''Mengeluarkan seorang siswi dari pelajaran hanya karena ia mengenakan cadar, tanpa mempertimbangkan kondisi khusus bagi partisipasi, itu bertentangan dengan pemahaman Ombudsman mengenai kesetaraan dalam aturan diskriminasi,'' ujar anggota Ombudsman, Katri Linna.

Selama kampanye pemilu awal tahun ini, Ketua Partai Liberal yang juga Menteri Pendidikan, Jan Bjoerklund, menggunakan kasus itu sebagai contoh agar sekolah-sekolah melarang pemakaian cadar. Kemarin, Perdana Menteri Fredrik Reinfeldt, yang berasal dari Partai Moderat, tak mau mengomentari keputusan Ombudsman.

Namun Reinfeldt tampaknya tak bisa menerima keputusan Ombudsman itu. ''Tujuan dari larangan itu adalah memberi sinyal bahwa guru tatkala mengajar harus melakukan tatap muka dengan siswanya,'' ujarnya kepada //Kantor Berita TT.

Dalam kasus larangan cadar itu, siswi tersebut masih diperkenankan menyelesaikan programnya sambil menunggu keputusan Ombudsman. ''Pelapor telah menyelesaikan pendidikannya. Karena itu, dia tidak mengalami diskriminasi dalam pengertian hukum,'' sergah Linna dalam sebuah pernyataan terpisah di situs miliknya.

Karena itu, Ombudsman memutuskan untuk tidak membawa kasus ini ke pengadilan. Menurut Linna, siswi pelapor telah menyelesaikan pendidikannya dengan nilai yang baik, bisa bergaul dengan staf dan pelajar yang lain. Cadar itu tidak menghalanginya mengikuti pelajaran.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement