REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH--Jumlah jamaah haji asal Indonesia yang wafat di Tanah Suci terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data Siskohat Kementerian Agama, jumlah jamaah yang wafat bertambah 26 orang sehingga total mencapai 228 orang.

Jamaah yang wafat terdiri atas 131 pria dan 97 wanita. Mayoritas mereka memang yang berusia lanjut. Sebanyak 165 orang berusia di atas 60 tahun, 51 orang berusia 50-59 tahun, dan 12 orang berusia 40-49 tahun.

Asal embarkasi jemaah yang wafat paling banyak dari Bekasi, sebanyak 41 orang. Jamaah haji embarkasi Surabaya yang wafat juga banyak, 40 orang. Sementara dari embarkasi surakarta yang wafat mencapai 29 orang, 21 orang embarkasi Ujungpandang, 20 orang embarkasi Jakarta, 15 orang embarkasi Batam, 13 orang embarkasi Medan, 10 orang embarkasi Banda Aceh, 10 orang embarkasi Palembang, 9 orang embarkasi Padang, 7 orang embarkasi Banjarmasin, 3 orang embarkasi Balikpapan, dan 10 orang BPIH Khusus.     

Dari Mekkah, dilaporkan angka kematian jemaah haji di sejumlah pondokan belakangan ini tetap tinggi. Terkait hal itu, tim medis haji sudah menyatakan jajaran bidang kesehatan telah bekerja optimal.

Sejak 22 Nopember silam, Wakil Kepala Daerah Kerja (Wakadaker) Mekkah bidang kesehatan, Taufik Tjahjadi, telah mengeluarkan surat agar seluruh wakil kepala sektor Pelayanan Kesehatan melakukan pemantauan terhadap jemaah haji beresiko tinggi. “Sampai 22 Nopember 2010 pada pukul 15.00 WAS angka kematian di pondokan tercatat 63 orang dari 148 yang wafat atau mencapai 42,65 persen,” ujarnya seperti dilansir Media Center Haji, Rabu (24/11).

Hingga Rabu dini hari, pada pukul 12.00 WAS, jemaah yang wafat tercatat 234 orang. Sebanyak 95 orang wafat di pemondokan, lainnya di RS Arab Saudi 68 orang, BPHI 43 orang, perjalanan 11 orang, sektor 10 orang, masjid 4 orang, pesawat 2 orang, Bandara 1 orang.

Ikuti Whatsapp Channel Republika