Kamis 18 Nov 2010 23:03 WIB

Penganut Islam 'Aboge' Banyumas Juga Shalat Id Kamis

ilsutrasi
ilsutrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS--Ribuan penganut Islam 'Aboge' (Alip Rebo Wage) yang tersebar di sejumlah wilayah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (18/11), melaksanakan Shalat Id untuk merayakan Hari Raya Idul Adha 1431 Hijriyah. Dari pantauan di Masjid Saka Tunggal "Baitussalam", Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, ratusan penganut Islam Aboge menggelar Shalat Id di tempat itu, meskipun tidak sepadat saat perayaan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1431 H.

Mereka tampak khuysuk mengikuti shalat yang diimami Kiai Sopani dengan khotbah mengenai kisah keteladan Nabi Ibrahim yang disampaikan oleh Sulam dalam Bahasa Arab. Usai menjalankan shalat dan mendengarkan khotbah, para penganut Islam Aboge ini melakukan silaturahmi dengan bersalam-salaman mengelilingi halaman masjid, yang dilanjutkan dengan acara kenduri sebagai wujud syukur kepada Allah.

Setelah acara kenduri tersebut selesai, sejumlah pengurus masjid melakukan penyembelihan terhadap tiga ekor kambing yang merupakan hewan kurban dari penganut Islam Aboge di desa ini. Saat ditemui seusai Salat Id dan kenduri, Imam Masjid Saka Tunggal 'Baitussalam' Kiai Sopani mengatakan, penganut Islam Aboge memiliki perhitungan sendiri untuk menentukan tanggal 10 Dulhijjah (tanggal 10 bulan Besar/Haji) yang merupakan Hari Raya Idul Adha.

Dengan demikian, kata dia, pelaksanaan Shalat Id bagi penganut Islam Aboge berbeda dengan yang dilaksanakan Muhammadiyah pada 16 November maupun yang ditetapkan pemerintah pada 17 November 2010. "Penentuan tanggal ini sudah kami yakini sejak ratusan tahun lalu. Kami sebagai penerus berkewajiban untuk melestarikan keberadaan Islam Aboge yang merupakan peninggalan leluhur," ujar dia yang merupakan keturunan kesepuluh dari para imam Masjid Saka Tunggal ini.

Dalam hal ini, menurut dia, penentuan 10 Dulhijjah ini berpedoman pada 1 Muharam 1431 H yang jatuh pada Sabtu Legi dan tahun ini merupakan tahun Dal, sehingga muncul istilah "Dal-Tu-Gi" atau tahun Dal hari Sabtu dengan hari pasaran Legi. Menurut dia, pedoman tersebut selanjutnya digunakan untuk menentukan tanggal 1 Dulhijjah, sehingga muncul 'Jah-Pat-Ji' atau 'Dulhijjah papat siji', yakni 1 Dulhijah jatuh pada hari Selasa Kliwon yang diketahui dari perhitungan hari keempat atau Selasa (dihitung dari 1 Muharam 1431 H yang jatuh pada hari Sabtu, red.) dengan hari pasaran 'siji' (satu) adalah Legi.

Dari perhitungan tersebut, lanjutnya, diturunkan lagi menuju 10 Dulhijjah, sehingga diketahui bahwa Hari Raya Idul Adha jatuh pada Kamis Kliwon (18/11). "Dengan perhitungan ini, kami bisa menentukan kapan dilaksanakan salat Idul Fitri maupun Idul Adha tahun depan, bahkan hingga tiga tahun ke depan," papar dia yang telah 20 tahun menjadi Imam Masjid Saka Tunggal.

Ia menuturkan, penganut Islam Aboge meyakini dalam kurun waktu delapan tahun atau satu windu terdiri tahun Alif, Ha, Jim, Awal, Za, Dal, Ba, Wawu, dan Jim akhir serta dalam satu tahun terdiri 12 bulan dan satu bulan terdiri atas 29-30 hari. Kendati demikian, dia mengatakan, khusus bulan Puasa (Ramadhan) jumlah harinya harus 30 hari. "Kalau mengaku Aboge tetapi puasanya hanya 29 hari, berarti mereka bukanlah Aboge," kata pria berusia 63 tahun ini.

Seperti diketahui, di Kabupaten Banyumas terdapat ratusan penganut Islam Aboge yang tersebar di sejumlah desa, antara lain Desa Cibangkong (Kecamatan Pekuncen), Desa Kracak (Ajibarang), Desa Cikakak (Wangon), dan Desa Tambaknegara (Rawalo). Selain itu, di Desa Onje, Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga, serta Desa Jojok, Kecamatan Kampunglaut, Kabupaten Cilacap, juga terdapat ratusan penganut Islam Aboge.

Penganut Islam Aboge atau Alip-Rebo-Wage (A-bo-ge) merupakan pengikut aliran yang diajarkan Raden Rasid Sayid Kuning. Penghitungan yang dipakai aliran Aboge telah digunakan para Wali sejak abad XIV dan disebarluaskan oleh ulama Raden Rasid Sayid Kuning dari Pajang.

Penghitungan ini merupakan gabungan perhitungan dalam satu windu dengan jumlah hari dan jumlah pasaran hari berdasarkan penghitungan Jawa yakni Pon, Wage, Kliwon, Manis (Legi), dan Pahing. Dalam kurun waktu delapan tahun atau satu windu terdiri tahun Alif, Ha, Jim, Awal, Za, Dal, Ba, Wawu, dan Jim akhir serta dalam satu tahun terdiri 12 bulan dan satu bulan terdiri atas 29-30 hari.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement