Kamis 18 Nov 2010 18:17 WIB

Petir dan Hujan Warnai Kegiatan Jumrah

Beberapa jamaah haji berjalan dari tenda mereka di Mina, untuk melakukan lempar jumroh yang kedua (jumroh ulo wusto dan aqobah) di Jumarat, Makkah
Foto: antara
Beberapa jamaah haji berjalan dari tenda mereka di Mina, untuk melakukan lempar jumroh yang kedua (jumroh ulo wusto dan aqobah) di Jumarat, Makkah

REPUBLIKA.CO.ID,MINA--Hujan disertai petir dan angin kencang melanda kawasan Mina, Rabu malam, ikut mewarnai kegiatan melempar jumrah di kawasan jamarat, Mina. Sementara jutaan orang yang mulai melaksanakan mabit (bermalam) bergegas mencari perlindungan ke tempat yang lebih aman seperti jembatan, masjid atau pertokoan.

Pihak otoritas pemerintah setempat pun mengirim pesan layanan singkat yang memperingatkan jamaah akan kemungkinan datangnya hujan deras. Hujan disertai angin kencang datang mulai habis maghrib atau sekitar pukul 18.30. Kawasan jamarat diguyur hujan, namun tidak deras. Suyono, salah seorang jamaah Indonesia mengaku saat hujan dirinya tengah berada di dalam kompleks jamarat untuk melempar jumrah. Tidak disangka, angin disertai hujan tiba-tiba datang.
Hal ini membuat ribuan jamaah yang tengah di luar jamarat berusaha mencari tempat berteduh. Mereka berlari cepat mencari tempat berlindung dibalik bangunan raksasa kompleks jamarat. Namun petugas keamanan, mereka dilarang berada di tempat itu diminta cepat keluar. Petugas tidak ingin ada penumpukan di lokasi jamarat karena pada saat yang sama, banyak jamaah yang akan masuk bangunan tersebut untuk melempar jamarat pada hari kedua.
Karena dilarang, akhirnya jamaah berlarian keluar jamarat dalam guyuran hujan. Sementara ribuan jamaah yang baru masuk kawasan jamarat kembali keluar dari Mina mencari tempat aman seperti di Aziziah. Suyono menambahkan, angin kencang juga sempat membuat sampah-sampah di kawasan jamarat berterbangan. Selain itu, debu tebal berterbangan sehingga jika jamaah tidak menggunakan masker akan terasa sesak.
"Alhamdulillah setelah saya berlari meski harus berdesak-desakan akhirnya sampai di pemondokan," katanya.

Nurhadi, jamaah Indonesia lainnya mengatakan, meski hujan kondisi di jamarat tidak sampai menimbulkan kepanikan. "Saya kena gerimis karena tidak boleh berlindung di jamarat. Tapi petugas juga benar karena jika mandek pasti akan ada penumpukan. Saya hanya khawatir paspor basah," ujar Nurhadi.

Sementara itu, banyak jamaah yang tidak menyangka kawasan Mina diguyur hujan lebat seperti terjadi hari ini.

Karena siang sebelumnya langit di Mina dan kawasan Mekkah sangat cerah. Suhu udara di Mina pada siang hari dilaporkan mencapai 38 derajat Celcius.

sumber : ant
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement