Ahad 07 Nov 2010 20:28 WIB

Anas: HMI Harus Pertahankan Tradisi Intelektual

Rep: Ilyas/ Red: Endro Yuwanto
Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum
Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK--Tradisi intelektual harus tetap dijaga di HMI. Demikian dikatakan Mantan Ketua Umum PB HMI, Anas Urbaningrum, saat menjadi pembicara di sela-sela Kongres HMI ke-27, di Depok, Jawa Barat, Sabtu malam (6/10).

Menurut Anas, HMI akan tetap punya wajah di masyarakat jika selain independensi, aspek intelektualitas tetap dipertahankan. "HMI harus pertahankan tradisi intelektual," ujar Ketua Partai Demokrat ini.

Aspek itulah, kata Anas, yang membedakan HMI dengan organisasi lain di Indonesia. Oleh karenanya, dia berharap agar tradisi intelektual tetap betul-betul dibangun guna menopang kekuatan HMI.

Kekuatan intelektual ini, lanjut Anas, akan membentuk kader HMI dalam kisaran otak, bukan otot. Sehingga, tidak perlu lagi HMI menggunakan kekerasan dan anarkisme semisal dalam melakukan aksi. "Kasarnya, kalau kita punya otak, Oo pantas HMI," ingat dua.

Tradisi intelektual itu, menurut Anas, bisa dibangun dengan memperkuat beberapa hal. Pertama, memperkuat tradisi membaca. Membaca, harus dijadikan 'fardhu ain'. Sebab, kalau digeser menjadi 'fardhu kifayah', akan cenderung diwakilkan kepada yang lain. "Jadikan buku sebagai pacar pertama," ungkapnya, yang langsung disambut tepuk tangan ribuan peserta kongres.

Kedua, kata Anas, adalah tradisi menulis. Tradisi ini harus dipaksa untuk bisa dilakukan semua kader. Menurutnya, tradisi menulis ini tidak perlu diganti dengan tradisi menulis SMS. "Menulis status di Facebook dan twitter penting, tetapi jangan sampai menggeser tradisi menulis," jelasnya.

Sedangkan yang ketiga, adalah tradisi berdebat. Namun, Anas mengingatkan bahwa tradisi berdebat ini bukanlah berdebat secara kusir, tetapi debak yang akademik dan rasional. Ketiganya, merupakan cara-cara strategis yang sangat penting dilakukan kader-kader HMI. "Itu cara kita merawat organisasi ini," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement