Kamis 04 Nov 2010 00:00 WIB

Mengajarkan Akhlak, Imam Masjid Derby Sambangi Sekolah Umum

Siswa Sekolah dasar di Derby
Foto: vivaorch.co.uk
Siswa Sekolah dasar di Derby

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Masjid Jami Derby, Inggris, memiliki terobosan baru untuk turut mendidik akhlak generasi muda Inggris. Mulai tahun depan, mereka akan mengirimkan imam masjid ini ke sekolah-sekolah umum untuk memberikan pendidikan budi pekerti. "Terutama ke sekolah-sekolah yang banyak siswanya bermasalah dengan tata krama dan moral," ujar Sheikh Qazi Abdul Mateen Al Azhari, salah satu imam masjid itu.

Mateen menyatakan, sasaran mereka adalah siswa Muslim bermasalah yang pihak sekolah sudah "angkat tangan" menanganinya. Namun tak tertutup kemungkinan, siswa noon-Muslim juga bisa mendapatkan layanan mereka.

Zeeshan Hussain, koordinator pendidikan di masjid yang mewajibkan seluruh layanan dalam bahasa Inggris ini, menyatakan, berdasar tukar pikiran dengan beberapa sekolah, mereka menemukan banyak siswa Derby yang kini bermasalah dalam hal budi pekerti. "Misalnya saja, mereka kurang menghormati guru mereka," ujarnya. "Siswa inilah yang akan menjadi 'lahan ibadah' bagi Mr Mateen dan timnya."

Menurut Mateen, untuk menangani anak-anak bermasalah, pendekatan pribadi lebih mengena. "Ini yang akan kami terapkan pada mereka," ujarnya.

Mateen mengaku sudah menjalin kerja sama yang erat dengan Sekolah Dasar St James diReginald Street, Normanton. Di sekolah ini, mereka bahkan menggelar shalat Idul Fitri September lalu.

Di sekolah umum yang memiliki banyak siswa Muslim ini, ia menangani beberapa anak bermasalah. "Kami berdiskusi dengan para siswa itu, mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mereka, dan meluruskan persepsi yang salah," katanya.

Pimpinan Sekolah St James, Ian Bell, pendekatan ini sangat menguntungkan, tak hanya bagi siswa Muslim, tapi siswa agama lain. "Ini bukan tentang "mendapatkan gelandangan di kursi di masjid, gereja atau Gurdwara" tetapi tentang "meningkatkan toleransi dan pengertian"," katanya.

Menurutnya, dalam soal moral dan budi pekerti, ajaran semua agama sama. "Karenanya, kehadiran imam di sini disambut oleh siswa semua agama," katanya. Penggunaan kata Allah, misalnya, diganti menjadi "Tuhan" agar siswa agama lain juga bisa memahami. "Dengan begitu, anak-anak bisa berdoa kepada tuhan mereka sendiri."

Ia memuji inisiatif masjid yang menawarkan kerjasama pertama kali. "Sangat menyenangkan untuk memiliki seseorang yang berpengetahuan seperti Mr Mateen untuk berbicara dengan anak-anak."

Hussain mengatakan imam juga direncanakan untuk mengunjungi sejumlah sekolah dasar dan menengah, bersama dengan Derby College dan University of Derby.

sumber : iview, thisisderbyshire.co.uk
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement