Selasa 02 Nov 2010 12:19 WIB

Sikap Cina Terhadap Minoritas Muslim

Rep: Agung Sasongko/ Red: irf
Muslim Uighur di Cina
Muslim Uighur di Cina

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING--Pemerintah Cina berniat membuka dialog dengan dunia Islam dengan harapan dapat memberikan pengertian yang lebih baik tentang keberadaan komunitas Muslim di Cina. Deputi Kementerian Agama Turki, Mehmet Gormez kepada Today Zaman, Senin (1/11) menuturkan niatan itu disampaikan pemerintah Cina dalam kunjungan delegasi Organisasi konferensi Islam (OKI) ke Beijing dua pekan lalu.

Gormez menjelaskan dalam kunjungan itu, OKI menemukan kondisi sosial komunitas Muslim Cina jauh lebih baik. "Pembicaraan dengan pemerintah Cina sangat positif. Kami menangkap bahwa Cina bersedia bersahabat dengan dunia Islam, dan kami memperoleh kesempatan untuk mendapatkan sekilas pemahaman Cina dan persepsi dunia Islam dengan menganalisis informasi tentang dunia Islam dari sumber-sumber di Cina," paparnya.

Gomez mengungkap pihaknya mengunjungi daerah yang dihuni secara dominan oleh komunitas Muslim Cina dan berbicara dengan pemimpin dan perwakilan dari komunitas Muslim guna mendapatkan informasi yang akurat ihwal kondisi kehidupan di sana. Informasi itu termasuk bagaimana sistem pendidikan konvensional dan agama, infrastruktur peribadatan, pemenuhan kebuhan dan harapan komunitas Muslim. .

Dia menambahkan, pemerintah Cina melaporkan terdapat 44 ribu masjid yang tersedia untuk digunakan di Cina. Selain itu, ungkap Gomez, kebebasan beragama terus-menerus dipromosikan di negara tersebut. Sayangnya, kata dia, masalah keuangan memang menjadi masalah pengembangan pendidikan seperti ketersediaan sumber daya pengajar dan minimnya produksi Alquran sebagai sarana pembelajaran komunitas Muslim Cina.

Gomez menilai informasi yang diperoleh sangat penting dalam pengembangan hubungan dengan Cina. Dia menekankan hubungan antara dunia Islam dan Cina harus dilihat dari sudut pandang historis dan strategis. "Karena itu, penting komunitas ini mulai memperkuat ikatan dengan negara-negara Islam guna memperoleh dukungan ekonomi yang bisa menanggulangi masalah keuangan yang mendera komunitas Muslim Cina," ujar Görmez.

Sebuah komite yang terdiri dari delegasi dari 10 negara mengunjungi Cina untuk menyampaikan tuntutan dan harapan dari Organisasi Konferensi Islam (OKI) terhadap otoritas Cina tentang minoritas Muslim di negara itu. Selain Turki, negara-negara yang ikut dalam rombongan antara lain berasal dari Sudan, Arab Saudi, Kuwait, Yordania dan Bosnia dan Herzegovina.

sumber : zaman
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement