REPUBLIKA.CO.ID,JAMBI--Calon jemaah haji provinsi Jambi diminta mewaspadai dan mengantisipasi cuaca ekstrem di Arab Saudi, terutama di Makkah dan Madinah dengan membawa baju hangat, selimut dan kaos kaki. Antsipasi ini perlu dilakukan karena pemberangkatan calon jemaah haji gelombang kedua akan langsung menuju kota Madinah, kata Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Jambi Drs H Abdul Kadir Husein MPd, melalui Pelaksana Tugas Kabid Penyelenggara Haji, Zakat dan Wakaf, H Herman saat dikonfirmasi di Jambi, Senin.
Ia juga mengimbau para Calhaj menjaga stamina dan kesehatan, sehingga ketika tiba di Tanah Suci tidak gampang terserang penyakit mengingat calhaj akan melaksanakan beberapa kegiatan yang membutuhkan stamina prima. Apbila calhaj mempunyai penyakit dan biasa menggunakan obat-obatan sendiri, diminta membawa obat itu dan mencantumkannya di buku riwayat kesehatannya, meskipun panitia sudah mempersiapkan obat-obatan dan tenaga medis sendiri.
Menurut Herman, direncanakan pada Senin (18/10) Gubernur Jambi Hasan Basri Agus akan melepas calhaj embarkasi Batam secara simbolis di lapangan Kantor Gubernur Jambi. Ia juga menjelaskan, pembayaran biaya domestik haji calhaj tahun 2010, yakni sebesar Rp1.955.000 dengan maskapai Sriwijaya Air, mulai Senin (18/10) juga sudah bisa disetorkan ke rekening masing-masing Kantor Kemenag kabupaten/kota.
Sedangkan untuk dokumen calhaj semuanya telah dipersiapkan dan menunggu waktu pemberangkatan, dan penimbangan barang dilakukan tiga hari sebelum keberangkatan. "Soal dokumen calhaj semuanya telah siap, baik paspor, visa serta dokumen lainnya. Sedangkan penimbangan bagasi dilakukan H-3 di asrama haji Kotabaru," katanya.
Herman mengimbau kepada para calhaj untuk tidak membawa barang yang dilarang oleh pihak penerbangan, seperti benda cair, tajam dan benda yang bisa meledak serta benda-benda terlarang lainnya. Pihaknya berusaha untuk memberikan bimbingan, pelayanan dan perlindungan yang maksimal agar penyelanggaraan haji tahun ini berjalan sesuai dengan yang diinginkan.
Ia juga menjelaskan, untuk calhaj yang berangkat melalui embarkasi Padang, Sumbar, hingga Minggu (17/10) sudah ada tiga calhaj yang batal berangkat karena sakit, mereka dua orang asal Kabupaten Tebo yang tergabung dalam Kloter 4 dan satu orang dari Kabupaten Merangin yang tergabung dalam Kloter 3.
sumber : ant
Advertisement